[Anime Review] Hinamatsuri - Anime Komedi yang Akan Membuatmu Tertawa dan Juga Menangis

Gambar: Funimation/ feel.
Judul Alternatif: Hina Festival (Festival Hina)
Skor MAL: 8.38 (#173)
Perilisan: Musim Semi 2018
Penayangan: 6 Apr. - 22 Jun. 2018
Studio: feel.
Adaptasi: Manga
Jenis: Animasi TV
Episode: 12 Episode (23 men.)
Genre: Comedy, Sci-Fi, Seinen, Slice of Life, Supernatural.
Rating: R(13+) Remaja

Suatu malam, sebuah benda aneh jatuh tepat di atas kepala Nitta (Nakajima Yoshiki), seorang anggota yakuza. Entah kenapa, di dalam benda itu ada seorang gadis yang juga aneh bernama Hina (Tanaka Takako). Dia memiliki kekuatan supernatural yang luar biasa hingga Nitta enggan untuk terlibat lebih jauh dengannya. Dengan terpaksa, Nitta-pun harus menuruti semua keinginan si gadis tersebut.


Kekuatan Hina sangatlah luar biasa, jika dimanfaatkan dengan baik, bagi Nitta, hal ini dapat berguna untuk kelancaran bisa Yakuza-nya, meski resiko yang akan didapatkannya lumayan besar karena penggunaan kekuatan ini tadi. Namun, jika kekuatannya tidak digunakan sama sekali, kekuatan tersebut akan hilang kendali, Hina akan mulai mengamuk dan menghancurkan segala benda yang ada di sekitarnya. Dan dengan inilah, kehidupan (tidak) normal baru Nitta dan Hina baru saja dimulai...

Storyline

Tertawa, terus kesel, terus tertawa lagi, terus sedih, terus tertawa lagi. Begitu mungkin yang bisa admin gambarkan ketika menonton 'Hinamatsuri'. Anime ini joke-nya memang kental banget, padat, di setiap episodenya kita akan dibuat terbahak-bahak akan segala macam cerita, tingkah laku dan kelakuan para karakternya. Semua unsur yang dibutuhkan untuk sebuah anime komedi ada padanya, mulai dari joke-nya yang selalu segar dan tidak garing, interaksi antar karakter hingga ekspresi atau mimik wajah para karakter yang terlalu mendukung. Bahkan jika boleh admin bilang, 'Hinamatsuri' adalah anime komedi terbaik di musim semi 2018 ini. Lalu, karena genre yang dibawakan 'Hinamatsuri' adalah komedi, bukan berarti anime ini punya kualitas cerita yang B aja, tidak, cerita sebenarnya cukuplah dalam dan mampu membuat kita penonton lebih larut ke dalamnya. Mulai dari rasa kesal, jengkel dan dongkol yang muncul karena sifat sang karakter utama (dibahas nanti) hingga momen-momen heartwarming-nya yang dapat dikatakan sangatlah banyak. Momen-momen yang disisipkan diantara komedi yang kental tadi bahkan dapat membuat kita sedikit melupakan apakah benar ini anime komedi saking kuatnya kisah yang diberikan.

Tingkah laku Hina bikin joke-nya semakin kental
Namun, dengan segala kelebihan tadi, tetap saja ada poin minus yang dimiliki 'Hinamatsuri'. Diantaranya adalah komedi itu tadi, pedang bermata dua ini di satu sisi sangat menguntungkan karena dapat memberikan dampak yang cukup besar bagi penontonnya, namun di sisi lain malah mengurangi beberapa kesan yang seharusnya ada pada anime ini. Yakuza, gadis kuat yang menyeramkan serta organisasi yang menciptakan mereka hanya tampak seperti poin sampingan yang tak terlalu dibutuhkan oleh anime ini. Lalu, ada pula gap timeline pada episode anime ke-11 ini, sebenarnya bisa aja hal tersebut admin anggap sekedar alur yang mundur saja, namun karena tidak ada keterangan apapun yang diberikan akan membuat tidak nyaman bagi sebagian orang. Dan terakhir, yang paling tidak mengenakkan adalah endingnya yang tidak begitu mengena, kesan memorable yang akan melekat dan memberikan rasa puas bagi penonton sama sekali tidak ada, malah yang diberikan adalah kisah yang setengah-setengah yang menggantung dan tanggung. Yah seolah-olah studio ini kayak memberikan janji akan kelanjutan dari 'Hinamatsuri', berdo'a aja deh kita sebagai penonton semoga terealisai.

Characters

Anzu, the Best Girl in This Anime

Melanjutkan dari apa yang kami sebutkan sebelumnya, untuk karakteristik/ sifat yang diberikan kepada karakternya, studio feel. berhasil melakukannya dengan begitu baik. Tingkah laku Hina sebagai sang karakter utama yang mengesalkan dapat banget, selain itu ada pula Hitomi yang pintar namun polos, Nitta yang "baik hati" dan juga Anzu, gadis enerjik yang memiliki lika-liku kehidupan yang paling beragam pada anime ini. Yap, untuk Anzu, bisa admin katakan adalah salah satu karakter pembantu yang lebih baik dari sang karakter utama sendiri. Nasibnya yang selalu berubah-rubah dari awal kemunculannya membuat karakter ini berkembang jauh lebih baik dibandingkan Hina, momen-momen yang didapatkannya jauh lebih memorable yang membuat kita sebagai penonton akan tersentuh dengan kehidupan yang telah ia lalui. Chemistry antara Hina dan Nitta juga tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu yang kelebihan anime ini, kesan ayah-anak mereka dapat banget meski terlihat seperti itu sih.

Masa lalu Hina yang masih misterius

Namun, kisah-kisah seperti Anzu tadi juga menjadi bumerang bagi 'Hinamatsuri'. Banyaknya peran ataupun screentime yang diberikan kepada karakter-karakter pembantu tidak menjadikan anime ini tampak lebih baik karena penggalian karakter yang luas, hal ini malah memberi serangan balik yang membuat sang karakter utama kita, Hina terlihat pasif. Perannya sebagai karakter utama seolah-olah tidak begitu berguna, tidak tampak bahwa dirinyalah pusat atau inti dari cerita ini. Terakhir, yang paling mengecewakan lagi dari 'Hinamatsuri' adalah kurangnya penggalian latar belakang karakter-karakternya. Memang mereka mengembangkan dengan cukup baik, namun mereka seperti kurang memikirkan masalah yang ada di belakang ini. Seperti yang kami sebutkan di atas, belum ada sedikitpun hal berguna selain uji coba organisasi yang membahas tentang masa lalu Hina, Anzu maupun Mao, intinya hanya mereka adalah gadis-gadis psikokenesis yang memiliki kemampuan yang berbahaya ciptaan organisasi, itu saja. Yah semoga jika terealisasi, musim selanjutnya hal ini akan dibahas. Oh iya, kesan yakuza Nitta yang masih kurang karena dirinya yang terlalu baik juga sedikit menjadi persoalan bagi admin, yah meski di sini ia disebutkan sebagai Yakuza Intelek sih...

Art

Kok rada mirip-mirip sih, mungkin ini kesan yang paling kita dapatkan ketika menonton 'Hinamatsuri'. Seolah-olah para animatornya kekurangan ide ataupun kreatifitas dalam menggambarkan wajah. Hampir seluruhnya terlihat sama, terutama pada karakter wanitanya, yang membedakan mereka hanyalah gaya rambut semata. Bahkan menurut pandangan admin sendiri, tiga orang gadis teman sekelas Hina; Hitomi, Aizawa dan Mami-chan terlihat seperti saudara, bukan teman. Hahaha.

Ekspresi mereka itu looh

Namun, admin tetap suka dengan desainnya ini sebenarnya, apalagi dengan apa yang mereka lakukan terhadap rambut para karakternya. Jarang ada anime yang memiliki pewarnaan seperti ini, tentunya hal ini menjadikan kelebihan yang dimiliki 'Hinamatsuri'. Dan lagi, ekpresi karakternya itu loh, pas banget. Ekspresi atau mimik muka mereka ini pas banget untuk mendukung komedi yang ada, perut kita ini akan terkocok lebih kuat saking konyolnya tampang mereka.

Tambahan, fight scene yang muncul di awal dan akhir anime ini juga salah satu yang terbaik. Meski hanya sedikit dan sesaat saja, namun berkat koreografinya yang memanjakan mata adegan ini tidak bisa admin lupakan. 

Sound

"Watashi no smartphone ga..."
-Si Kungfu Kepala Botak 
Kurang lebih pada momen di atas yang membuat admin takjub dengan dubbing anime ini. Pergerakan mulut para karakternya tidak digambarkan setengah-setengah, semuanya terlihat sinkron yang membuat kesan menakjubkan pada anime ini. Dan untuk soundtrack, 'Hinamatsuri' memberikan lagu-lagu yang enjoy listening banget, terutama pada opening-nya yang alunan nadanya terdengar tidak asing bagi para pecinta animusic. Ending yang dinyanyikan oleh seiyuu Nitta juga tidak boleh dilewetkan, masih lumayan untuk didengar kok.

Kesimpulan

Tertawa, terus kesel, terus tertawa lagi, terus sedih, terus tertawa lagi. Kata-kata ini sudah menggambarkan bagaimana menariknya 'Hinamatsuri'. Semua perasaan yang bercampur jadi satu karena menontonnya ini akan membuat kita lupa waktu, episode demi episode akan kita lewati dengan begitu cepat hingga tak sadar bahwa kita sudah berada di penghujung cerita. Beginilah juga gambaran admin ketika menonton 'Hinamatsuri', jadi jangan salah jika kalian ikut ketagihan ketika mulai menonton episode pilot anime ini dan ketagihan untuk melanjutkan episode selanjutnya.

Nah, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang sudah disebutkan di atas, berikut penilaian admin mengenai 'Festival Hina': Storyline (8.5), characters (8.4), art (8.2), sound (8.3) dan enjoyment (8.9). Dengan begini, rata-rata yang didapatkan olehnya adalah sebesar 8.5. Maka, sudah dipastikan selain menjadi anime yang admin favoritkan, 'Hinamatsuri' juga merupakan anime yang admin rekomendasikan untuk kalian agar segera menontonnya. Meski tak terlalu booming saat awal kemunculannya, namun kalian akan kaget dengan apa yang di tawarkan pada kisah-kisah yang diberikan. Dan yang paling terakhir, jika kalian punya pandangan tersendiri untuk anime ini, jangan sungkan untuk menulisnya di kolom komentar yah!

Hinamatsuri (8.5)
⭐⭐⭐⭐

(Bekaa/010718)

Comments