[Anime Review] SAO Alternative: Gun Gale Online - Welcome to Gay Girls Online

Gambar: Aniplex/ Studio 3Hz
Judul Lengkap: Sword Art Online Alternative: Gun Gale Online
Skor MAL: 7.39 (#2664)
Perilisan: Musim Semi 2018
Penayangan: 8 Apr. - 1 Jul. 2018
Alternative Setting: Sword Art Online II
Studio: Studio 3Hz
Adaptasi: Light Novel
Jenis: Animasi TV
Episode: 12 Episode (23 men.)
Genre: Action, Fantasy, Game, Military, Sci-Fi.
Rating: R(13+) Remaja

Karen Kohiruimaki (Kusunoki Tomori) adalah seorang mahasiswi yang selalu merasa tidak nyaman akan kehidupannya di dunia nyata. Karena tinggi badan yang dimilikinya tidak biasa, Karen merasa sulit untuk berteman dengan gadis-gadis lain seusianya. Namun, semua itu berubah ketika Shinohara Miyu (Akasaki Chinatsu), teman masa kecilnya memperkenalkan dunia game VR kepadanya, yang mana akan menjadi awal dari perkenalan Karen dengan Gun Gale Online.


Sebuah game yang bersetting di bumi yang sudah hancur, dimana para pemainnya dapat berpetualang ataupun saling beradu tanding dengan menggunakan berbagai senjata api pilihan mereka. Di GGO ini pula, Karen dapat bebas untuk memainkan seorang avatar lucu nan imut bernama LLEN yang selalu diimpi-impikannya selama ini! Dan, bisakah Karen menjalin tali persahabatan di dunia MMO yang dipenuhi peluru ini...?

Storyline 

Kirito juga muncul kok disini

Sword Art Online, sebuah franchise yang sudah tidak asing bagi di telinga para penggemar anime tanah air, tentulah jika ada proyek terbaru dari-nya pasti akan menjadi salah satu yang paling dinanti-natikan kehadirannya. Dengan begitu, tentu kehadiran GGO menjadi obat penghilang rindu sembari menunggu kehadiran musim ke tiga seri SAO itu sendiri yang kabarnya sudah tersiar sejak tahun 2017 lalu. GGO, dengan mengusung nama Sword Art Online Alternative, anime ini menyuguhkan dunia tempat dimana Kirito mengalahkan Deathgun di musim kedua animenya. Dan apa yang menjadi kelebihan GGO dibanding SAO II ini tentunya tak lain adalah pembahasan apa itu Gun Gale Online yang lebih mendalam. Mulai dari persenjataan yang digunakan di dalamnya, apa itu bedanya Pistol Optical dan Pistol Live Ammo dijelaskan dengan lebih terperinci disini, hingga pemanfaatan Bullet Circle yang belum kita ketahui sebelumnya, dibahas lebih lanjut di dalam GGO. Selain itu, GGO juga tidak sepenuhnya meninggalkan seri utama anime ini, SAO. Cukup banyak karakter-karakter SAO yang di-mention di sini, mulai dari Sinon yang disebutkan dua kali, pemenang Bullet of Bullets yang dua orang (Kirito dan Sinon) hingga Zekken alias (almh.) Yuuki yang ada di ALfheim Online tidak ketinggalan di-mention dalam seri GGO ini.

Moe dan humor, dua hal mengapa anime aksi ini menjadi enak dan ringan untuk ditonton

Terlepas daripada SAO, untuk cerita, anime ini berfokus pada perjuangan LLEN-chan dalam sebuah turnamen yang mirip dengan BoB bernama Squad Jam atau yang disingkat dengan SJ. Sesuai dengan namanya, SJ dilakukan secara beregu yang terdiri dari 2 hinggap 6 orang, bukan solo seperti yang ada pada BoB. Yap, tentunya perjuangan LLEN-chan bersama teman-temannya menghadapi para pemain lain tidak dapat dipandang sebelah mata, dengan karakter yang moe aksi yang kita dapat dalam anime ini menjadi sedikit tidak biasa. Bumbu humor yang ditambahkan juga terbilang sangat pas, sehingga membuat GGO ini jauh dari anime kesan anime aksi yang kaku. Namun dari semua hal yang menarik ini ada hal yang cukup mengecewakan bagi beberapa penonton menurut admin pribadi. Seperti cerita yang terlalu wanita sentris dan genre terselubung yang ada di baliknya. Dalam anime ini, disebutkan bahwa kebanyakan pemain GGO adalah pria, namun mengapa yang selalu diperlihatkan itu "women on top", karakter pria hanya menjadi karakter nomor dua di sini. Dan apa yang paling mengecewakan adalah genre terselebung itu tadi, yang tidak lain adalah Shoujo Ai. Ada dua karakter yang disebutkan secara gamblang bahwa mereka memiliki orientasi seks menyimpang, lalu ditambah dengan adegan ciuman semakin memperparah image anime ini di mata kami.

Characters

Untuk penokohan karakter, GGO belum cukup untuk dikatakan baik, namun tidak buruk juga, karena masih memiliki kelebihan yang dapat diunggulkan. Diantara kelebihan tersebut seperti, GGO cukup baik dalam urusan kemeseriusan para karakternya. Contohnya aja si Pitohui, meski memang sebagian kita akan mudah menebak siapa di balik avatar ini, namun dengan development yang baik, hal tadi bukanlah masalah yang bgeitu besar. Lalu, sedikit yang menjadi kelebihan GGO dibandikan SAO, anime ini sangat unggul dalam memperlihatkkan sifat asli manusia di dalam sebuah dunia virtual, yang berbeda dengan real life. LLEN yang memiliki sifat agak kekanak-kanakan berbeda Karen di dunia nyata yang sedikit kaku, lalu ada pula Grup Senam SMA . dan yang paling mencolok siapa lagi kalo bukan Kanzaki Elza, kita akan sedikit sulit menerima mengapa karakter seperti dia ada dibalik avatar Pitohui ini.

Kanzaki Elza, karakter paling kontraversial di anime ini

Dan untuk kekurangan, selain kekecewaan akan banyaknya karakter Biseksual yang diperlihatkan dengan begitu jelas dan jalan cerita yang wanita sentris. Terdapat pula pada motivasi para karakternya yang sangat kurang, alasan mereka dalam melakukan segala tindakan yang akan mempengaruhi jalan cerita anime ini terkesan sangat dipaksakan. Latar belakang serta pengembangan karakter mereka juga tidak begitu kuat, kalau bukan karena adanya cerita yang seru dan padat, anime ini tidaklah ada apa-apanya. Lalu, masih adalagi pada design karakternya yang sedikit membuat gap di umur mereka, ini akan kami bahas selanjutnya.

Art

Design karakter, yap, hal ini agak membingungkan bagi admin. Karena karakter loli-nya yang cukup banyak, agak membuat penonton kebingungan berapa umur karakter tersebut. Sebagai contoh adalah Kanzaki Elza, ia yang umurnya di atas Karen terlihat seperti anak kecil, bahkan mirip seperti para anggota SHINC di dunia nyata. Yah, mereka juga sedikit bermasalah, tampang mereka tak mendukung banget untuk menjadi anak SMA, malah pada awalnya admin mereka ini SMP atau dibawahnya, karena jika dibandingkan dengan Kirito dan kawan-kawan yang juga seumuran, kita akan menemukan kesenjangan di antara mereka.

Selain gap pada umur, terkadang anime ini juga agak kurang proporsional

Namun, terlepas dari pada itu, design karakternya terbilang cukup bagus, menurut admin pula, ada sedikit pengaruh yang signifikan dari anime garapan Studio 3Hz sebelumnya, Princess Principal pada desain karakternya yang moe-moe ini, enak dilihat dan sangat memanjakan mata pastinya. Untuk kualitas animasi juga tidak perlu diragukan. Meski memang akan kalah jika dibandingkan dengan movie 'Ordinal Scale' yang muncul sebelumnya, namun untuk studio yang terbilang baru kualitas animasi dari GGO tidak perlu diragukan.

Sound

Eir Aoi yang kembali dari masa hiatusnya dan mengisi opening dari anime ini menjadi sesuatu yang spesial bagi para pecinta anisong. Dengan beat-nya yang khas mengingatkan kita akan SAO II yang juga dibawakan olehnya. Bahkan bisa dibilang Ryuusei adalah ssalah satu daftar opening terbaik yang hadir pada tahun ini. Dan untuk ending sendiri, lagu "To see the future" yang dibawakan oleh seiyuu Kohiruimaki Karen, Kusunoki Tomori tidak kalah enak. Bahkan bagi admin pribadi, lebih sayang rasanya untuk skip pada ending dibanding opening-nya, karena lantunan lagunya lebih tidak membosankan. Untuk bgm dan sfx, GGO memiliki kedua hal ini dengan cukup baik. Raungan suara tembakan yang sangat detail serta musik latar yang mendukung tiap aksi karakternya menjadi kelebihan dari anime ini.

Kesimpulan

Seperti apa yang telah kami jelaskan di atas, GGO sangatlah enjoyable untuk ditonton. Kita akan terus-terusan untuk ingin melanjutkan anime ini ketika sudah tiba di penghujung tiap episodenya. Pemisahan dua fokus cerita menjadi SJ 1 dan SJ 2 adalah salah satu alasan mengapa anime ini tidak bosan untuk ditonton. Kesan ceritanya cukup padat dan tak tahu-tahunya kita sudah berada di episode terakhir. Yang mana pada akhirnya di episode ini banyak memunculkan kekecewaan para penonton ataupun fans SAO. Yah itu, tentang karakter biseks tadi, ketika pertama kali karakter jenis ini muncul mungkin sedikit admin wajarkan, namun ketika melihat episode terakhir rasa kekecewaan yang pernah admin dapatkan ketika menonton 'Avatar: the Lagend of Korra' kembali terulang di SAO Alternatif: Gun Gale Online' ini. Bahkan, menurut pendapat pribadi admin, GGO ini tak lain hanyalah sekedar pembawa aib bagi franchise SAO.

Baiklah, berikut penialain admin mengenai 'Gun Gale Online': Storyline (7.2), characters (6.3), art (7.4), sound (7.8) dan enjoyment (6.1). Maka dari itu, rata-rata yang didapatkannya adalah sebesar 7.0. Dengan nilai ini, maka sangatlah tidak enak jika admin tidak merekomendasikannya kepada kalian. Namun, jika kalian adalah tipe orang yang normal, bukanlah seorang fujoshi ataupun fudanshi, lebih baik menghindari anime ini agar pikiran kalian tetap jernih. Hahaha...

Dan terakhir, jika kalian punya pendapat tersendiri mengenai 'Gun Gale Online' jangan sungkan menulisnya di kolom komentar yah!

Sword Art Online Alternative: Gun Gale Online (7.0)
⭐⭐⭐

(Bekaa/030718)

Comments

  1. Anda terlalu serius,menurut saya itu hal yang wajar,toh goushi juga mengatakan bahwa kanzaki elza seorang gladiotor pria oke,wanita juga oke 🤣

    dan anime ini menurut saya lebih baik daripada SAO original,yang tidak konsisten pada battlenya.lebih kpnsisten ke harem 🤣 karena setiap ada karakter wanita baru dua akan menyukai kirito,lagi..lagi dan lagi.

    Saya lebih berharap Llen-Chuannn mendapatkan S2
    karena karakter lucu,kuat dan tidak cengeng itu lebih menarik.

    ReplyDelete

Post a Comment