[Anime Review] Shisha no Teikoku - Sejarah, Fiksi, dan Zombie

Poster: Funimation, Wit Studio

Judul Alternatif: The Empire of Corpses
Skor IMDb: 5,9/10
Skor MAL: 7.01 (#3684)
Anifanscore: 78% (405/516) - Menarik
Penayangan: 2 Oktober 2015 (Jpn)
Sutradara: Ryoutarou Makihara
Studio: Wit Studio
Jenis: Movie
Adaptasi: Novel
Durasi: 2 jam
Genre: Sci-Fi, Historical, Psychological.
Rating: D(18+) Dewasa

Pada abad ke-19, umat manusia telah mengembangkan teknologi yang memungkinkan untuk menghidupkan kembali jasad-jasad orang yang telah meninggal. Mereka yang tak memiliki pikiran atau emosi, diprogram oleh manusia untuk bertindak sebagai buruh di berbagai bidang pekerjaan.


Namun, bagaimanapun, sebuah teknologi yang baru pasti datang dengan masalah baru pula. Ilmu pengetahuan yang dapat mengembalikan kemampuan jenazah untuk bergerak ini masih belum bisa mengembalikan sesuatu yang paling penting dari setiap orang yang telah meninggal, yaitu jiwa. Tetapi ada seseorang yang dikatakan telah berhasil menghidupkan satu mayat yang memiliki jiwa, dialah Dokter Victor Frankenstein, yang kini lenyap tak lama setelah karya revolusionernya ini berhasil.

Dengan harapan dapat memnuhi janjinya terhadap partner-nya, Friday, mahasiswa kedokteran London, John Watson (Hosoya Yashimasa)-pun mulai mengejar sumber ilmu pengetahuan ini. Dengan dibantu oleh seorang agen pemerintah, Watsun mulai berburu keliling dunia untuk mendapatkan catatan Frankenstein tersebut, yang ia yakini memegang kunci rahasia jiwa. Tetapi, selama pencariannya, rahasia pahit akan pengembangan teknologi mayat mulai terungkap.

Storyline

[AWAS SPOILER] - Sebuah novel berbeda dengan sebuah light novel, salah satu yang jelas membedakan keduanya adalah bentuk cerita yang tersaji di dalamnya. Ketika light novel memiliki gaya cerita yang ringan dan mudah dipahami sehingga gampang menarik perhatian para fans dan cukup menguntungkan jika diadaptasi menjadi anime, novel biasanya memiliki cerita yang sedikit lebih berat dan memiliki tingkat kekompleksitas yang lebih rumit dan perlu sedikit usaha untuk memahaminya Dan seperti inilah yang terjadi pada film 'Shisha no Teikoku' ini.

Ceritanya hanya berkutat seputar John Watson dalam memenuhi impian gilanya akan jiwa

Dengan premis yang terkesan sudah cukup baik, anime ini memiliki cerita yang serius, berat, dan agak sulit untuk dipahami. Mulai dari konsep dunia dimana manusia hidup berdampingan dengan makhluk sejenis zombie ini, hingga kepada pihak-pihak mana saja yang berada di sisi baik atau buruk. Perlu diulang-ulang rasanya untuk mengerti suatu dialog atau adegan agar terlihat lebih jelas. Dan karena saking seriusnya ini pula, film 'Empire of Corpses' ini terasa cukup membosankan dalam pengepakannya, terlalu monoton meskipun ceritanya luar biasa, karena hanya terlalu fokus pada satu orang dan kejadian saja.

Film ini juga diselingi dengan beberapa aksi yang lumayan menegangkan
Ceritanya juga diiringi dengan beberapa plot twist yang cukup mengagetkan. Seperti yang ada di adegan terakhir yang membuat tanda tanya besar di sebagian pikiran para penontonnya "Apakah John Watson selama ini mayat, hasil percobaan Friday sebelum kematiannya, seperti The One, yang punya jiwa dan kesadaran sendiri? Atau bagaimana? Hahaha

Character

'Shisha no Teikoku' ini memiliki konsep menggabungkan berbagai karakter dari novel-novel terkenal lalu ditambah dengan zombie hingga menghasilkan sebuah cerita yang baru dan berbeda. Di sini kita diperlihatkan sosok John Watson yang aslinya merupakan rekan setia dari Sherlock Holmes diubah latarnya menjadi seorang mahasiswa bukannya seorang veteran perang Afghanistan dan terlibat dalam proyek yang melibatkan karya dari Victor Frankeinsten. Selain itu, Thomas Edison dan Hadaly Lilith dari novel The Future Eve serta Alexei Karamazov dari The Brothers Karamazov pun ikut andil di sini.

Mycroft Holmes, kakak dari sang ahli deduksi, Sherlock Holmes

Untuk penokohan mereka sendiri, tiap-tiap karakternya digambarkan memiliki prinsipnya masing-masing, ada yang hanya mementingkan dirinya pribadi atau temannya saja namun ada pula yang masih memikirkan nasib seluruh umat manusia. Dan hal ini berhasil membuat konflik-konflik yang terjadi di dalanya terasa sedikit lebih nyata dan menarik, meski kadang agak terlalu dramatisir dan membuat kesal.

Art

Penggambaran yang begitu detail

Sesuatu yang spesial dari Project Itoh adalah ketiga animenya meski dikerjakan oleh tiga studio yang berbeda, namun untuk pengerjaan desain karakter serta soundtracknya dilakukan oleh orang yang sama, redjuice dan EGOIST. Sesuatu yang sangat baik karena menjadikan animenya ini tampak sama meski tidak dikerjakan oleh satu studio yang sama. Sebagai tambahan, redjuice ini juga merupakan artist yang bertanggung jawab dari desain karakter pada anime 'Guilty Crown' yang karyanya terbilang cukup memukau dengan gayanya yang khas terlebih pada karakter wanitanya.

Desain karakternya yang luar biasa pake banget
Ekspresi karakternya juga diperlihatkan natural, dan yang paling kami suka adalah pada penggambaran tatapan kosong karakternya. Untuk latar dan sejenisnya, kualitas yang dimiliki 'Shisha no Teikaku' ini terbilang di atas lumayan. Detailnya jangan ditanya, penggunaan 3DCG-nya juga pas, jadi tidak membuat hancur animasi yang ada. Oh iya, meskipun the One yang disebut-sebut karya dari Prof. Victor Frankeinsten iini digambarkan berbeda dengan yang apa yang kita tahu, tapi kita masih bisa menemukan yang mirip pada karakter minor yang mungkin menjadi tribute ke Frankeinsten asli.

Sound

Untuk soundeffect dan background music, film ini memiliki kedua unsur ini dengan baik. Sfx-nya sangat detail, seperti kita jadi tahu bahwa para karakternya sedang berada di dalam kapal meski pada saat itu belum dikatakan atau digambarkan suasana sedang ada di sana, hanya cukup dengan suara latar saja. Bgm-nya yang sinematik juga sangat membantu adegana aksinya menjadi lebih hidup dan terasa lebih menegangkan.

Meski tidak banyak menggunakan soundtrack, tetapi lagu "Door" yang dinyanyikan oleh EGOIST itu sudah cukup bagus.

Kesimpulan

Merupakan film pertama dari trilogi film Project Itoh, 'Shisa no Teikoku' cukup memberikan gambaran bagaimana karya-karya dari Satoshi Ito. Ceritanya cukup baik tentang perjalanan John Watson dalam menemukan jawaban untuk mengembalikan jiwa yang hilang dari seorang mayat, begitupun penokohannya yang sedikit rumit, meski memang ada satu atau dua hal yang mengganggu dan butuh penjelasan lebih. Kualitas animasi, jangan ditanya, Wit Studio sudah terbukti kualitasnya dengan Shingeki no Kyoujin serta Katetsujou no Kabanerinya.

Berikut penilaian kami untuk film 'The Empire of Corpses' ini:
  • Storyline (6.7), premis cukup menarik namun kurang dalam pengeksekusian, membosankan.
  • Character (7.2), perbedaan prinsip antar karakter meski memiliki satu tujuan itu formula yang menarik.
  • Art (8.7), animasi Wit Studio digabung dengan desain karakter dari redjuice adalah perpaduan yang luar biasa.
  • Sound (8.4), meski hanya sedikit menggunakan soundtrack tapi kualitas scoring-nya jangan ditanya.
  • Enjoyment (6.0), karena pengeksekusiannya itu tadi yang kurang memenuhi ekspektasi kami.
Dengan begitu rata-rata yang diperolehnya adalah 7.4. Cukup untuk kami merekomendasikannya, khususnya untuk kalian yang menyukai cerita anime yang tak biasa.

Shisha no Teikoku (7.4)
⭐⭐⭐



(Beirut/020419)

Comments