[Review Anime] Carole & Tuesday - Jika Kalian Dengar Lagunya Dahulu, Kalian Tak Akan Sadar Kalau Ini dari Sebuah Anime
 |
| Poster: Bones |
Anifanscore: 77% (236/306) - Menarik
Perilisan: Musim semi 2019
Penayangan: 11 Apr. - 3 Okt. 2019
Studio: Bones
Adaptasi: Original
Jenis: Animasi TV
Episode: 24 episode (22 men.)
Genre: Drama, music, sci-fi
Rating: R13+ (Remaja)
Sudah 50 tahun sejak manusia mulai migrasi ke Mars, di mana mereka hidup dalam kenyamanan dan kemajuan teknologi kecerdasan buatan. Ini adalah kisah tentang dua orang gadis dengan latar belakang berbeda, Carole (Shimabukuro Miyuri) yang tinggal di kota metropolitan, Alaba City, ia bekerja paruh waktu di siang hari dan selalu memainkan keyboard-nya di malam hari. Sedangkan Tuesday (Ichinose Kana), ia melarikan diri dari rumahnya di Hershell City agar terlepas dari cengkeraman keluarganya, berharap untuk mengejar musik dengan gitar akustik ditangannya.
Mereka yang seperti ditakdirkan untuk bertemu, pun memutuskan untuk bermain musik bersama. Dibandingkan dengan dunia musik yang didominasi oleh nyanyian yang dibuat berdasarkan kecerdasan buatan, apa yang mereka lakukan sangatlah bertentangan, mereka berdua percaya jika bersama-sama mereka dapat menyampaikan perasaan mereka melalui lagu yang mereka ciptakan. Akankah kerja keras mereka ini yang ditambah dengan keberuntungan cukup untuk membuahkan hasil yang memuaskan, mampukah mereka menciptakan sebuah keajaiban terbesar yang pernah ada di Mars?
Latar belakang seri ini pun sedikit tidak biasa dengan mengambil waktu di masa depan dan di planet yang berbeda pula dengan bumi. Namun dengannya cerita semakin berkembang, mulai dari drama keluarga Simmons alias keluarganya Tuesday yang terlihat rada klise dan masih banyak kekurangan hingga ke selera musik yang ada pada saat itu, yang kebanyakan electronic music karena dominannya penggunanaan AI dalam proses penggarapannya.
Sedikit hal yang menggelitik dari seri satu ini adalah banyaknya referensi dari berbagai hal-hal yang viral di internet dan gaya hidup saat ini, hingga cameo selebritis-selebritis ternama seperti Steve Aoki dan The Weeknd. Sebagai contoh, pekerjaan untuk menangis di pemakaman yang bikin ketawa banget, gaya wawancara yang mirip dengan 73 Questions with-nya Vogue, eBay, Wikipedia, dan TikTok.
Storyline
[AWAS SPOILER] - Untuk sebuah anime musik, Carole & Tuesday terasa cukup spesial, selain jauh dari kesan ngidol, moe, atau kawai seperti kebanyakan yang ada sekarang, untuk urusan cerita serta musiknya, seri ini sangat patut untuk diacungi jempol, jauh dari kata membosankan. Kisahnya sendiri terbagi dalam dua bagian, yang mana tiap bagiannya ini memiliki keistimewaan masing-masing. Pada bagian pertama misalnya, perjuangan Carole dalam Tuesday dalam memenangi kontes Mars' Brightest terasa cukup ringan, jauh berbeda dengan bagian keduanya yang memiliki kesan lebih berat dan lebih drama. Meski begitu, untuk ending, seri ini luar biasa, seperti apa yang selalu dikatakan narator di setiap episode, ending-nya bagaikan keajaiban.
 |
| Kisah perjuangan dua gadis yang berhasil meraih mimpi mereka |
Latar belakang seri ini pun sedikit tidak biasa dengan mengambil waktu di masa depan dan di planet yang berbeda pula dengan bumi. Namun dengannya cerita semakin berkembang, mulai dari drama keluarga Simmons alias keluarganya Tuesday yang terlihat rada klise dan masih banyak kekurangan hingga ke selera musik yang ada pada saat itu, yang kebanyakan electronic music karena dominannya penggunanaan AI dalam proses penggarapannya.
 |
| Sedikit jokes-nya juga lumayan lah |
Sedikit hal yang menggelitik dari seri satu ini adalah banyaknya referensi dari berbagai hal-hal yang viral di internet dan gaya hidup saat ini, hingga cameo selebritis-selebritis ternama seperti Steve Aoki dan The Weeknd. Sebagai contoh, pekerjaan untuk menangis di pemakaman yang bikin ketawa banget, gaya wawancara yang mirip dengan 73 Questions with-nya Vogue, eBay, Wikipedia, dan TikTok.
Character
Kalau dilihat dari segi penokohan, secara garis besar 'Carole & Tuesday' ini terbagi ke dalam dua fokus cerita, cerita mengenai Carole dan Tueday dan cerita mengenai Angela. Namun, hal ini tak bisa berarti baik sepenuhnya, karena jika dilihat kembali, karakter Angela yang dibangun sebagai seorang saingan utama terasa sia sia, dia tak memiliki pengaruh yang cukup besar dalam jalannya cerita, kehadirannya tak lebih dari sekedar pemanis bagi karakter utama, dia tak cukup mengintimadasi dan kurang memotivasi mereka agar bertindak lebih jauh lagi. Tetapi, jika mengesampingkan hal ini, pengembangan karakter Angela terbilang sedikit menarik, momennya yang naik turun dari awal hingga akhir cerita terasa lebih kuat dibandingkan Carole dan Tuesday dengan drama keluarga mereka yang terasa hambar.
Yap, begitulah dua karakter utama kita, Carole dan Tuesday memang memiliki drama keluarga yang lumayan, cuman kasusnya sama dengan karakter Angela, kurang dalam, jadi kurang tampak efeknya pada dua karakter utama kita ini.
Nah untuk karakter-karakter tambahan, pengembangan serta pengaruhnya pada cerita ada yang terbilang cukup baik, ada pula yang masih kurang. Misalnya Gus, untuk karakter om-om penjilat yang tampak "gak berguna" dia sudah digambarkan dengan sangat baik, lalu ada Ertegun, dia kebalikan dari Angela, dia yang awalnya tampak pemanis doang malah punya cerita yang menggelitik dan peran yang cukup penting untuk cerita keseluruhan. Hampir semua karakter memang mendapatkan bagian-bagiannya tersendiri, tak terkecuali Crystal dan Flora, yang satu penyanyi favorit kedua tokoh utama, yang satu penyanyi legendaris yang menginspirasi banyak penyanyi di seri ini juga orang yang pernah dibesarkan namanya oleh Gus tadi.
Animasi mungkin yang menjadi momok bagi seri anime satu ini. Dikatakan sebagai perayaan 20 tahun berdirinya studio Bones, 'Carole & Tuesday' tak memberikan kesan luar biasa dalam segi animasi, cukup jauh bahkan boleh dibilang. Betul sih karakter desain dan gaya animasinya sedikit tidak biasa, lumayan menarik, sedikit mengingatkan kita dengan karya-karya lama sang sutradara, Shinchiro Watanabe. Namun sayang, banyak kesalahan-kesalahan yang kami temukan di dalamnya. Mulai dari banyaknya adegan yang animasinya masih cacat, seolah-olah ini ditayangkan tanpa melalui tahap revisi dulu, hingga ke penggunaan animasi yang itu-itu aja dalam kejadian yang berbeda, contoh terbesar ketika Ertegun tampil, penontonnya itu selalu tampak sama dari waktu ke waktu. Dan lagi, yang agak mengganjal, Bumi tak akan kelihatan sebesar bulan jika dilihat dari Mars.
Oh iya, sisi baiknya, koreo pada karakter-karakternya ketika tampil gak terlihat kaku berkat kurangnya penggunaan 3DCG seperti anime-anime idol kebanyakan.
 |
| Angela yang tertulis supporting character malah memiliki kisah yang lebih kuat dari main character |
Yap, begitulah dua karakter utama kita, Carole dan Tuesday memang memiliki drama keluarga yang lumayan, cuman kasusnya sama dengan karakter Angela, kurang dalam, jadi kurang tampak efeknya pada dua karakter utama kita ini.
Nah untuk karakter-karakter tambahan, pengembangan serta pengaruhnya pada cerita ada yang terbilang cukup baik, ada pula yang masih kurang. Misalnya Gus, untuk karakter om-om penjilat yang tampak "gak berguna" dia sudah digambarkan dengan sangat baik, lalu ada Ertegun, dia kebalikan dari Angela, dia yang awalnya tampak pemanis doang malah punya cerita yang menggelitik dan peran yang cukup penting untuk cerita keseluruhan. Hampir semua karakter memang mendapatkan bagian-bagiannya tersendiri, tak terkecuali Crystal dan Flora, yang satu penyanyi favorit kedua tokoh utama, yang satu penyanyi legendaris yang menginspirasi banyak penyanyi di seri ini juga orang yang pernah dibesarkan namanya oleh Gus tadi.
Art
 |
| Desain karakter sih lumayan bagus, cuman pengaplisannya jauh dari kata baik |
Animasi mungkin yang menjadi momok bagi seri anime satu ini. Dikatakan sebagai perayaan 20 tahun berdirinya studio Bones, 'Carole & Tuesday' tak memberikan kesan luar biasa dalam segi animasi, cukup jauh bahkan boleh dibilang. Betul sih karakter desain dan gaya animasinya sedikit tidak biasa, lumayan menarik, sedikit mengingatkan kita dengan karya-karya lama sang sutradara, Shinchiro Watanabe. Namun sayang, banyak kesalahan-kesalahan yang kami temukan di dalamnya. Mulai dari banyaknya adegan yang animasinya masih cacat, seolah-olah ini ditayangkan tanpa melalui tahap revisi dulu, hingga ke penggunaan animasi yang itu-itu aja dalam kejadian yang berbeda, contoh terbesar ketika Ertegun tampil, penontonnya itu selalu tampak sama dari waktu ke waktu. Dan lagi, yang agak mengganjal, Bumi tak akan kelihatan sebesar bulan jika dilihat dari Mars.
 |
| Ya Rabb, Tuesday... |
Oh iya, sisi baiknya, koreo pada karakter-karakternya ketika tampil gak terlihat kaku berkat kurangnya penggunaan 3DCG seperti anime-anime idol kebanyakan.
Sound
Seperti yang kami katakan di awal, 'Carole & Tuesday' adalah anime musik yang spesial, tak seperti banyak anime-anime sejenis yang banyak belakangan ini. Berbagai musik dalam seri ini jauh dari kesan moe, kawai, atau ngidol, bahkan jika kalian mendengar lagu-lagunya terlebih dahulu, mungkin kalian tak akan mengira bahwa lagu-lagu tersebut berasal dari sebuah anime. Alasannya sih sudah jelas, selain karena pemilihan para penyanyinya sendiri luar biasa, disesuaikan berdasarkan bagaimana karakter animenya, seperti Nai Br.XX dan Celeina Ann yang pas banget dengan karakter Carole dan Tuesday, pun komposernya diisi dengan orang-orang berkualitas yang sudah jauh melanglang buana di dunia permusikan dan sudah banyak menghasilkan karya-karya luar biasa, sebut Lido, Evan "Kidd" Bogart, dan Steve Aoki.
Belum lagi musik latar yang selalu mengikuti adegan demi adegannya, yang mampu memberikan rasa antusiasme tersendiri. Dari segi hal yang berkaitan dengan suara, anime ini memang sudah cukup di atas awan.
Belum lagi musik latar yang selalu mengikuti adegan demi adegannya, yang mampu memberikan rasa antusiasme tersendiri. Dari segi hal yang berkaitan dengan suara, anime ini memang sudah cukup di atas awan.
Kesimpulan
Bukan kali pertama untuk Shinichiro Watanabe, sang sutradara dari anime legendaris 'Cowboy Bebop' ini menghasilkan anime musik yang berkualitas, sebelumnya ada 'Sakamichi no Apollon' yang mendapatkan rating 8.40 di situs MAL. Kini Carole & Tuesday melanjutkannya, meski tak bisa dibilang sebagai sebuah anime yang benar-benar sempurna dikarenakan ceritanya yang masih sedikit berantakan dan penokohan yang setengah-setengah serta animasi yang belum bisa dibilang baik, namun berkat musik serta segala elemen yang menyertainya, kekurangan-kekurangan tadi sedikit terobati. Siapa yang tak suka dan tak tergugah dengan lagu "Mother" oleh Mars All-Star yang menjadi penutup anime ini?
Berikut penilaian kami untuk "Carole & Tuesday':
Berikut penilaian kami untuk "Carole & Tuesday':
- Storyline: 7.9
- Character: 7.7
- Art: 7.5
- Sound: 9.7
- Enjoyment: 8.8
Dan jumlah rata-rata yang berhasil diperoleh adalah sebesar 8.3. Besar, bahkan jika tak terikat dengan hal diatas, ingin rasanya kami berikan nilai 9 kepada anime ini saking bagusnya. Maka dari itu, ini anime masuk ke dalam judul-judul yang sangat kami rekomendasikan untuk kalian tonton dengan segera.
Carole and Tuesday (8.3)
⭐⭐⭐⭐
(Bekaa/011119)
Comments
Post a Comment