[Anime Review] Mary to Majo no Hana - Karya Pertama dari Studio yang Ghibli Wanna Be...

Poster: Studio Ponoc
Judul Alternatif: Mary and the Witch's Flower (Mary dan Puspa Penyihir)
Skor IMDb: 6.8/10
Skor MAL: 7.44 (#1854)
Anifanscore: 57% (77/135) - No Comment
Penayangan: 8 Juli 2017 (Jepang)
Studio: Studio Ponoc
Sutradara: Hiromasha Yonebayashi
Adaptasi: Buku
Jenis: Movie
Durasi: 1 Jam 42 Men.
Genre: Adventure, Fantasy, Magic.
Rating: SU(2+) Semua Umur

Mary Smith (Sugisaki Hana) merupakan gadis kecil periang yang selalu ingin menolong orang lain namun pada akhirnya hanya masalah lah yang dapat ia perbuat. Petualangannya dimulai pada saat dia bertemu dengan Tib (Ootani Ikue) dan Gib (Lynn), dua ekor kucing -hitam dan abu- yang menuntunnya ke sebuah bunga aneh di dalam hutan. Keesokan harinya, Tib yang datang sendirian menuntun dirinya untuk kembali jauh ke dalam hutan tersebut yang kini penuh dengan kabut. Di sana Mary menemukan sapu kecil yang cukup tua di antara akar-akar pohon yang ada di sana. Namun yang membuat ia terkejut ialah sapu tersebut bereaksi saat ia dipegang olehnya, dan sebelum sempat sadar akan apa yang terjadi, dirinya sudah berada di antara puncak pepohonan dan terus terbang ke angkasa menembus awan hingga sampai ke pekarangan Universitas Endor, sekolah penyihir dimana "Semua ujian diawasi oleh staff kompeten yang juga merupakan penyihir yang berkualitas".


Banyak hal menakjubkan yang ditemukan Mary di sini, namun yang mengejutkan dirinya adalah berbagai bukti eksperimen makhluk hidup yang dilakukan semata-mata hanya untuk menyempurnakan mantra sihir perubahan wujud. Banyak dari mereka yang gagal dan cacat saat bermutasi dipenjarakan dan ditelantarkan di dalam kandang. Saat itu pula Mary-pun sadar bahwa Gib telah tertangkap, dan selama ini Tib ternyata meminta bantuannya untuk menyelamatkan Gib.

Namun masalah belum berhenti di sini. Bunga yang ia temukan sebelumnya adalah Bunga Sedap Malam, bunga yang paling di cari oleh bangsa penyihir. Karena dengan hanya sepucuk bunga tersebut mampu memberikan kekuatan sihir tak terbatas bagi yang menggunakannya semalaman. Setelah Madam Mumblechook (Amami Yuuki) dan Doctor Dee (Kohinata Fumiyo), pemimpin dan ilmuan dari universitas Endor mengetahui bahwa Mary mengetahui tentang bunga tersebut, merekapun mulai mengejar dirinya, karena dengan bunga itu, eksperimen mengerikan mereka selama ini pasti akan lebih mudah berhasil.

Cerita dan Alur

Sampul buku cerita asli film ini
Mengangkat kisah dari buku karya Mary Stewart yang berjudul "The Little Broomstick", kisah yang disajikan di dalam anime ini terasa cukup mendebarkan, kita akan dibawa kepada petualangan Mary dalam menghadapi segala tantangan yang ada di hadapannya. Namun dari semua itu, masih banyak kekurangan dalam kisah yang diberikan, mengingat film ini adalah proyek perdana dari Studio Ponoc hal tersebut terkesan wajar namun tetap saja kepuasan penonton akan film ini belum terbayarkan dengan baik. Belum lagi banyaknya adegan-adegan klise yang biasa kita temukan dalam kisah-kisah lain, hal ini pula yang menjadikan 'Mary and the Witch's Flower' tidak sebegitu spesialnya sebagai film perdana suatu studio ini.

[AWAS SPOILER] - Sedikit detail yang mengganggu pikiran admin adalah lama waktu penggunaan sihir yang diberikan oleh Bunga Sedap Malam. Jika diawal-awal cerita, kita sudah diberikan gambaran jelas bahwa lama penggunaannya adalah sehari penuh hingga tanda yang muncul di tangan tersebut menghilang. Namun, saat sudah di ending  cerita diperlihatkan Mary yang sudah tidak punya kekuatan sihir lagi dan pada saat itu pula bunga-bunga tersebut sudah habis tak bersisa namun Mary tetap dapat menerbangkan sapunya, entah ini karena sapunya yang memang tak perlu menggunakan sihir atau Flanagan (Satou Jirou) sang Penjaga Sapu Penyihir lah yang memberikan sedikit kekuatannya pada sapu tersebut, entahlah.

Penyihir rambut merah yang tampak pada adegan awal
Ada juga yang menarik sebenarnya, yakni sedikit plot twist kecil dalam film ini. Sang Penyihir Berambut Merah yang diperlihatkan pada adegan pertama film ini yang awalnya kami kira adalah gambaran masa depan Mary, namun ternyata tidak. Ia tidak lain dan tidak bukan adalah salah bibi Charllote (Otake Shinobu), wanita tua yang hidup seatap dengan Mary. Yang mana nantinya akan memberikan bimbingan kepada dirinya untuk terus berjuang menghadapi Madam Mumblechook dan Doctor Dee.

Penokohan Karakter

Di sini lah hal yang paling mengecewakan bagi kami. Mulai dari kurangnya penggalian latar belakang hingga terbatasnya karakter yang muncul dalam cerita ini sungguh menjadi kekurangan yang cukup dalam bagi anime ini. Bukan saja karakter sampingan, karakter utama seperti Mary-pun belum dapat digambarkan dengan jelas bagaimana sifat, karakteristik latar belakang serta motivasinya melakukan semua yang ada dalam kisah film ini. Dirinya yang sadar akan kesalahan atas berbagai hal yang ia perbuat sebelumnya diceritakan begitu tergesa-gesa sehingga fell-nya masih tampak begitu kurang. Begitu pula dengan Bibi Charlotte tadi, hubungan antara dirinya dengan Mary belum dibahas dengan pasti dalam film ini, sehingga menyebabkan plot hole ketika adegan Mary pergi ke kediaman Bibi Charlotte ketika muda dan disana ia disambut layaknya pemilik rumah tersebut, apa ini karena bentuk rambut yang sama, atau memang ada hubungan khusus antara merela.

Selain itu, seperti yang kami katakan sebelumnya, karakter yang muncul dalam film ini sangatlah terbatas. Dan ini terlihat jelas di Universitas Endor, dalam kisah film ini tokoh yang muncul hanya berkutat pada Madam Mumblechook, Doctor Dee dan Flanagal. Dan yang paling mengganggu adalah dua orang pertama, mengingat dalam cerita ini Endor adalah salah satu Universitas Sihir terbaik, mengapa hanya dua orang dosen tersebut yang menjadi soorotan. Mulai dari pendaftaran hingga percobaan eksperimen hanya dilakukan oleh mereka berdua ditambah makhluk-makhluk sihir aneh yang kami tak tahu apa itu. Padahal jika seperti ini, ada baiknya menambah dua atau tiga karakter lagi, meski peran mereka mumgkin agak pasif, namun akan lebih memberikan kesan bahwa universtas tersebut benar-benar Universitas Sihir Terbaik.

Dari dulu hingga sekarang, yang diperlihatkan hanya dua orang ini saja

Desain Karakter

Mengingat para staff Studio Ponoc kebanyakan adalah pensiunan dari Studio Ghibli, jadi jangan heran ketika kalian tidak dapat membedakan desain karakter dari dua studio ini. Terlihat sama baiknya namun jika diperhatikan lebih dalam lagi masih ada sedikit yang membedakan.

Bahkan makhluk sihir aneh ini terlihat seperti terinspirasi dari makhluk sihir yang ada di 'Howl's Moving Castle'

Kualitas Animasi

Sama seperti desain karakter tadi, kualitas animasi antar dua studio ini masih berdekatan. Namun yang menjadi kekurangan yang dimiliki oleh  Studio Ponoc adalah di latar belakang, detailnya masih tampak kurang. Terlepas dari itu, untuk sesuatu yang bergerak seperti embun/ kabut, hewan-hewan, atau benda-benda lain tampak begitu hidup, menjadikan latar yang merupakan kekurangan tadi tertutupi dengan baik.

Sound

Cukup baik, tidak ada yang ingin kami bahas lebih di sini.

Kesimpulan

Membawa kisah penyihir muda, menonton 'Mary and the Witch's Flower' sedikit berasa menonton spin-off  dari 'Kiki's Delivery Service', namun yang lebih awal terlihat memiliki kisah yang lebih baik ketimbang yang baru ini.

Baiklah langsung saja, berikut penilaian kami untuk anime movie ini: Cerita dan alur (7.5), penokohan karakter (6.0), desain karakter (8.5), kualitas animasi (8.0) dan sound (7.8). Dan rata-rata yang didapatkannya adalah sebesar 7.6. Dengan nilai ini, berarti 'Mary and the Witch's Flower' sudah masuk kedalam anime yang admin rekomendasikan untuk menemani waktu luang kalian

Mary to Majo no Hana (7.6) 

⭐⭐⭐⭐

(Bekaa/220418)

Comments