[Anime Review] Violet Evergarden - Ini Jadinya Jika Anime TV Dibuat Sesempurna Mungkin

Foto: Kyoto Animation
Skor MAL: 8.55 (#86)
Anifanscore: 87% (347/401) - Terbaik!
Perilisan: Musim Dingin 2018
Penayangan: 11 Jan. - 5 Apr. 2018
Sekuel: Violet Evergarden Special
Studio: Kyoto Animation
Adaptasi: Light Novel
Jenis: Animasi TV
Jumlah Episode: 13 Episode (23 Men.)
Genre: Slice of Life, Drama, Fantasy.
Rating: R(13+) Remaja

Anime ini menceritakan tentang Violet (Ishikawa Yui) seorang gadis belia yang tumbuh di antara peperangan yang terjadi di benuanya. Ia dibesarkan hanya demi menjadi mesin pembunuh yang berani untuk maju ke garis depan menghadapi para musuh. Setelah empat tahun, saat perang ini berakhir ia harus menerima luka yang cukup parah, Violet kehilangan kedua tangannya dan terpaksa menggunakan sebuah tangan mekanik yang terbuat dari logam Adamantium. Luka ini pula merupan sebuah penyesalan terbesar baginya, luka yang ia dapat ketika hendak menyelamatkan seseorang yang berharga baginya, Gilbert Bougainvillea (Namikawa Daisuke). Namun pada akhirnya ia gagal, Gilbert tak terselamatkan dalam pertempuran berdarah yang juga akhir dari perang besar ini, menyisakan luka di tangan dan di dalam hatinya serta sebuah kata yang ia tak tahu maknanya yang terucap dari mulut Gilbert menjelang kematiannya.


Setelah bangun dari  masa komanya, Violet memulai hidupnya yang baru. Ia mengingat sebuah perintah dari Gilbert yang memintanya untuk terus hidup saat peperangan ini telah berakhir. Setelah sedikit berselisih dengan keluarga barunya, keluarga Evergarden, kini ia bekerja CH Postal Service, sebuah kantor pos swasta miliki Claudia Hodgins (Koyasu Takehito), mantan kolonel yang juga teman baik dari Gilbert. Ia yang terkesima dengan 'Auto Memories Doll' yang ada disana, yang bekerja untuk mencurahkan isi pikiran beserta perasaan dalam sebuah kertas surat, ia yang belum begitu mengerti tentang 'perasaan' memutuskan untuk menjadi salah satu darinya, karena dengan ini mungkin ia akan memahami apa arti dari 'Cinta', sebuah kata terakhir yang diucapkan oleh Gilbert.

Akankah petualangannya menjadi seorang 'Auto Memories Doll' mampu untuk merubah dirinya? Ia yang mulanya merupakan gadis tak berekspresi dan kurang mengerti tentang perasaan mulai menghadapi berbagai emosi dari klien-kliennya, dan nantinya hal inilah yang akan mulai membuka apa yang selama ini tertutup di dalam hatinya hingga ia akhirnya ia menemukan jati dirinya yang sesungguhnya.

Cerita dan Alur

Jauh hari sebelum dirilis, sudah banyak orang mewanti-wanti akan kehadiran anime ini, mengapa? Karena dikatakan 'Violet Evergarden' merupakan salah satu Light Novel dengan cerita terbaik yang berhasil memenangkan KyoAni-Award kelima pada 2014 lalu. Dan setelah menonton anime-nya, hal ini tidaklah bohong, sebuah masterpiece bahkan dapat dikatakan untuk 'Violet Evergarden'. Segala sisi dari anime ini dibuat sedetail mungkin, mulai dari dunia yang berbeda hingga huruf - hurufnya yang digunakan didalamnya-pun dibuat sesempurna mungkin, tidak hanya disebut atau diperlihatkan sekilas, namun memang memiliki porsi yang cukup banyak serta pengaruh yang besar dalam carita di anime ini.

[AWAS SPOILER] - Sang author Akatsuki Kana tahu betul bagaimana memainkan emosi penonton dalam cerita yang ia berikan. Cukup dengan 2 episode awal saja, admin langsung jatuh cinta dengan anime ini dan memasukkannya dalam salah satu anime terfavorit dan juga terbaik bagi admin. Dalam ceritanya juga sang penulis benar-benar paham bagaimana petingnya kehidupan itu bagi manusia, siapa yang perlu diprioritaskan dan bagaimana itu harusnya terjadi. Sebagai contoh, dalam episode 11 sang penulis mengisahkan Violet yang bertugas untuk menuliskan surat bagi seorang tentara, ia yang sudah sekarat itu diperlihatkan lebih mementingkan orang tuanya terlebih dahulu lalu sang kekasih, bahkan penulisan surat untuk merekapun dibuat berbeda, surat untuk orang tuanya ditulis tanpa mengubah sedikitpun kata-kata dari sang tentara tadi berbeda dengan untuk sang kekasih yang harus sedikit dirubah oleh Violet. Sangat berbeda dari anime kebanyakan, yang terlalu banyak mengisahkan akan kebutaan cinta, bahkan dalam beberapa anime orang tua digambarkan seperti orang asing bahkan pengganggu dalam kehidupan mereka.
"Inilah sisi lemahnya seorang manusia untuk mengetahui seberapa berharganya diirinya, manusia menguji perasaan orang lain."
-Cattleya Baudelaire (Endou Aya)
Selain hal diatas, cerita mandiri yang disuguhkan tiap episodenya merupakan nilai tambah yang begitu penting dalam anime ini. Berbagai kisah ini memiliki keterkaitan satu sama lain yang begitu penting dengan isi cerita, merekalah yang bertanggung jawab akan perubahan sikap Violet Evergarden nantinya. Meski begitu, dengan durasi yang sangat terbatas anime ini mampu memberikan cerita yang begitu bermakna. Sebutlah episode 10 dan episode 11 yang cukup menguras air mata. Kisah-kisah singkat ini pula tidak tampak begitu sia-sia meski ia termasuk episode filler yang tidak ada di Light Novel-nya sekalipun.

Episode 10 yang heartwarming banget
Dan puncak dari indahnya cerita dalam anime ini pastinya episode terakhir alias ending dari 'Violet Evergarden'. Sejak episode awal admin sudah mulai berpikir bagaimana kisah akhir dari anime ini, apakah nanti si Violet akan bertemu dengan Gilbert yang banyak dirumorkan bahwa dia masih hidup, atau hanya sekedar Violet yang memahami makna 'Cinta'. Ternyata dugaan kami salah, memang Violet berhasil memahami tentang apa itu perasaan serta makna dari 'Cinta', tetapi bukan sesederhana inilah berakhir. Ending sebenarnya malah berhasil melegakan dan memberikan rasa puas untuk menutup segala kisah yang sudah ada sebelumnya.

Ending - ending

Penokohan Karakter

Terbaik. Hampir semua karakter di dalam sini diberikan porsi yang cukup untuk menggambarkan siapa dirinya. Kita mulai dari Violet, meski cerita tentang bagaimana ia bisa berada di tangan Dietfried kakaknya Gilbert tidak diceritakan, namun cerita mengenainya yang tumbuh dalam asuhan Gilbert serta perjalanannya dalam memahami emosi dengan melihat berbagai ekspresi orang-orang yang ia temui membuat kita lupa akan hal tersebut, kelebihannya berhasil menutupi kekurangan ini dengan cukup baik.

Sebenarnya panjang jika diceritakan kisah bagaimana Violet memahami emosi ini. Lupakan itu, karena akan lebih nikmat jika kalian langsung menontonnya. Kita lanjut kepada para karakter pembantu. Hampir seluruh karakter yang ada memiliki peran tersendiri dalam mendukung isi cerita dan sang tokoh utama itu sendiri. Sebagai contoh, Benedict Blue (Uchiyama Kouki) dan Erica Brown (Chihara Minori), dapat dikatakan mereka berdua adalah karakter pembantu yang paling sedikit porsinya namun peran mereka cukup besar dalam membangun sang karakter utama. Tanpa mereka mungkin Violet akan tetap menjadi gadis tak berekspresi karena menyerah untuk menjadi 'Auto Memories Doll'.

Momen dimana Violet menyerah untuk menjadi seorang 'Auto Memories Doll'
Lanjut ke karakter minor yang hanya muncul dalam cerita-cerita mandiri tiap episodenya. Mungkin disinilah masterpiece itu tercipta, kenapa? Karena dengan durasi yang hanya 23 menit, karakter-karakter tersebut dapat digali dengan begitu dalam. Rasa haru, bahagia, sedih dengan baik tersalurkan kepada penonton dalam setiap kisah singkat ini. Belum ada anime yang admin temui dalam penggalian karakter minor sebaik 'Violet Evergarden'.

Desain Karakter

Terlalu indah, terlalu cantik dan terlalu tampan hingga menyilaukan mata. Entah kami mau bilang apa di sini. Karena saking sempurnanya desain karakter yang dibuat, ekspresi sedang kesakitan atau dalam keadaan acak-acakan pun karakternya masih terlihat cantik nan menawan.

Iris Cannary (Tomatsu Haruka), My Favorit Character
Dan sedikit menjadi kekurangan disini, sama seperti tadi disebabkan begitu sempurnanya karakter yang digambarkan menjadikan karakter yang berwajah pas-pasan ataupun jelek tidak ada, juga membuat ada beberapa karakter yang tampak memiliki wajah yang sama bahkan sulit untuk membedakan kedua karakter tersebut. Seperti Hodgins dan Oscar Webster (Taki Satoshi) -Novelis di episode 7-, mereka bak pinang dibelah dua padahal tidak ada hubungan darah sedikitpun diantara mereka. Ternyata yang sempurna-pun juga memiliki kekurangan, hahaha.

Claudia Hodgins (Direktur CH Postal Service)

Oscar Webster (Pengarang)

Kualitas Animasi

9.9/10. Mencengangkan memang, ini kualitasnya bukan kualitas anime TV lagi, sudah masuk kedalam anime movie, dapat dikatakan juga ia memiliki kualitas setingkat Kotonoha no Niwa yang notabene dikatakan anime dengan detail yang sempurna.

Salah satu scene terbaik yang menegaskan hebatnya anime ini

Anime ini memiliki pencahayaan yang begitu baik, bisa kita lihat dalam penggambaran waktu sore harinya. Dan yang paling menakjubkan adalah detail ketika Violet sudah mulai mengetik, ayunan jari mekaniknya serta tombol mesin ketik yang bergerak berpadu dengan begitu indah. Semua yang ada disini dibuat serealistis mungkin, pantulan cahaya pada lengan logamnya Violet, genangan air serta daun yang jatuh diatasnya bahkan pemandangan kota Leidenschaftlich benar-benar membuat eyegasm saking hebatnya para animator-animator berusaha dalam menyempurnakan anime ini.

Sound

Masih sempurna. Penempatan background music-nya sangatlah pas, momen dimana yang harus menggunakan bgm dan momen dimana hal ini seharusnya ditiadakan dipilih dengan begitu baik. Menambah kesan bagi para penonton dalam memahami isi dari cerita, menambah bumbu yang memberikan rasa nikmat yang berhasil masuk ke dalam ingatan para penonton. 

Di atas kami sebutkan, tentang kualitas animasi dimana Violet sedang mengetik tersebut, dengan ditambah efek suara yang tepat, ketikannya menjadi begitu hidup dan lebih realistis. Nah yang paling berkesan bagi penonton dalam segi 'soud' disini apalagi kalau bukan soundtracknya, yap, memorable, dan dari semua itu yang terbaik pastilah insert song yang sudah diperdengarkan dari trailer anime ini, Violet Snow dari Aira Yuuki.

Kesimpulan

Satu kata untuknya, 'Sempurna!'. Yap tidak ada kata lain yang patut diungkapkan bagi 'Violet Evergarden'. Namun cukup disayangkan ia tidak masuk kedalam 100 anime terfavorit. Langsung saja, berikut penilaian kami mengenai salah satu anime terbaik ini: Cerita dan alur (9.8), penokohan karakter (9.8), desain karakter (9.7), kualitas animasi (9.9) dan sound (9.8). Dengan nilai yang cukup besar ini rata-rata untuk 'Violet Evergarden' adalah sebesar 9.8, dengan begini sungguh sangat disayangkan jika anime ini tidak termasuk ke dalam watching list kalian. Masukkan sekarang juga! Tunggu apalagi? Ini salah satu yang terbaik.

Violet Evergarden (9.8) 
⭐⭐⭐⭐⭐⭐

(Bekaa/070418) 

Comments

  1. ps : gilbert still alive. check the wiki ! :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo berdasarkan novelny iya masih hidup, tapi kalo animeny masih gatau ato mereka bener2 buat gilbertny mati.

      Delete
    2. Di novelnya Gilbert masih hidup ? ... Nih anime bener2 nguras air mataku di episode terakhir gegara mayor Gilbert 😭

      Delete
  2. Loh masih Hidup?T.T jadi selama ini gilbertnya kemana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hilang pasca perang. Jawabannya saya yakin ada di movie yg akan tayang beberapa bulan kedepan

      Delete

Post a Comment