[Anime Review] Darling in the FranXX - Anime yang Katanya Paling Kontroversial di Awal Tahun 2018

Gambar, Funimation, A-1 Pictures, etc.
Skor MAL: 7.75 (#979)
Anifanscore: 73% (328/447) - Lumayan
Perilisan: Musim Dingin 2018
Penayangan: 13 Jan. - 7 Jul. 2018
Studio: A-1 Pictures, Trigger, CloverWorks
Adaptasi: Original
Jenis: Animasi TV
Episode: 24 Episode (24 men.)
Genre: Action, Drama, Mecha, Romance, Sci-Fi.
Rating: R(13+) Remaja

Jauh di masa depan, umat manusia hampi memasuki era kepunahan yang disebabkan oleh munculnya monster raksasa yang dikenal sebagai Klaxosaurs. Karena mereka,manusia yang masih hidup terpaksa berlindung di kota-kota benteng raksasa yang disebut Plantations. Di sini pula, anak-anak dibesarkan untuk menjadi pilot dari robot raksasa yang dikenal sebagai FranXX, satu-satunya senjata yang diketahui efektif untuk melawan Klaxosarus. Mereka mengendalikannya dalam pasangan anak laki-laki dan perempuan. Mereka yang dibesarkan hanya untuk menjadi senjata umat manusia tersebut, membuat anak-anak ini tidak mengetahui apa-apa tentang dunia luar, yang hanya bisa mereka lakukan hanyalah bertarung dan bertarung demi kelangsungan umat manusia.


Hiro (Uemura Yuuto), seorang calon pilot FranXX yang ambisius, yang telah kehilangan motivasi dan rasa percaya diri setelah gagal dalam tes bakat, kabur menuju sebuah danau di tengah hutan meninggalkan upacara penobatan teman-temannya, dimana ia bertemu dengan seorang gadis cantik dan misterius dengan dua tanduk di kepalanya. Dia memperkenalkan dirinya dengan codename Zero Two (Tamatsu Haruka) miliknya, seorang pilot FranXX yang terkenal dengan sebutan "Partner Killer". Di tengah lamuannnya akan apa yang ia alami selama ini, tiba-tiba Plantations diguncang oleh serangan Klaxosaur yang tiba-tiba.

Zero Two-pun terlibat pertempuran dengan makhluk tersebut, tetapi ia terluka, FranXX-nya yang rusak-pun jatuh di dekat Hiro. Karena pasangannya telah mati, Zero Two-pun mengajak Hiro untuk mengemudikan FranXX dengannya, dan pada akhirnya mereka dengan mudah mengalahkan Klaxosaur itu dalam pertarungan berikutnya. Dan karena hal ini pula, Hiro menemukan pasangan baru di sisinya, ia telah diberi kembali kesempatan untuk menebus kegagalannya di masa lalu. Tetapi, apa yang harus dia bayar untuk ini?

Storyline

[AWAS SPOILER] - Ketika anime ini masih on going, mungkin banyak dari kita yang sering dengar selentingan kabar yang bermacam-macam mengenai anime. Ada yang mengeluh karena drama-nya kebanyakan hingga menghilangkan unsur mecha-nya ataupun berita mengenai seiyuu dari karakter Ichigo, Ichinose Kana yang diancam oleh oknum fan hanya karena perannya tersebut. Nah, terlepas dari itu semua, menurut pendapat admin pribadi, untuk keseluruhan, Darling in the FranXX termasuk anime yang cukup menarik dan menghibur dengan kejeniusan dan detail cerita yang memukau.

Endingnya juga menakjubkan

Menanggapi komentar-komentar seperti di atas, memang jika ditilik dari segi Mecha-nya saja, nilai dari kami memang cukup kurang. Namun, kembali kepada keseluruhan, meski ceritanya tadi penuh dengan drama dan romansa, namun untungnya pembawaannya tidaklah sia-sia. Karena, kisah yang diberikan ini cukup menyentuh dan menyayat hati para penonton, buktinya saja seperti di atas, yang tampak terlalu terhanyut akan cerita drama ini.

Berikutnya, untuk kejeniusan ide cerita pada 'Darling in the FranXX' ini ada pada beberapa hal sebagai berikut. Yang pertama adalah pada fokus cerita mereka yang ada pada Pasukan 13, agar cerita terlihat lebih berwarna mereka mengisahkan bahwa pasukan ini adalah Pasukan Khusus dengan berbagai perlakuan spesial yang hanya mereka dapatkan. Seperti pemberian nama pada tiap-tiap karakternya, lalu model FranXX yang berbeda-beda tiap orangnya dan lain-lain, bayangkan saja jika hal ini tidak terjadi, pasti terlalu membosankan bukan melihat robot yang itu-itu saja.

Berikutnya adalah plot twist, meski hal ini rada klise tapi tetap saja sedikit mindblown. Meski kita sudah tahu bahwa hal ini akan terjadi, namun dengan melihat secara nyata apa yang kita pikirkan itu memang memiliki sensasi yang lain, yang berbeda dengan apa yang kita pikirkan. Dan terakhir, bukti kejeniusan anime ini adalah cara mereka menggambarkan para anak-anak itu tadi yang sudah menginjak dewasa, yang mana di sini perubahan tak banyak terjadi, dan itu wajar dikarenakan anak-anak ini aslinya tidak dapat tumbuh dewasa, namun mereka bisa tumbuh kewat sebuah penilitian yang berarti tidak alami. Hahaha, entahlah...

Character

Dengan menggunakan remaja tanggung sebagi pusat dari keseluruhan cerita, terlihat terlalu beresiko jika disandingkan dengan plot cerita yang sedikit memiliki unsur dewasa ini. Tapi entah kenapa, hal tersebut malah menjadi keuntungan tersendiri bagi cerita anime ini. Yap, dengan menggunakan anak-anak yang baru masuk masa pubertas ini, mereka berhasil diceritakan dengan sangat baik sebagaimana adanya mereka (red: anak-anak). Rasa keingintahuan yang berlebih, yang memang biasanya timbul pada fase ini mendorong mereka untuk melakukan segala sesuatu dengan nekat, tanpa mempedulikan resiko yang ada. Contohnya banyak, mulai dari sang main hero, Hiro yang memang tergambar sebagai seorang anak yang punya rasa keingintahuan yang lebih dari anak-anak lain, atau seperti Zorome yang selalu ingin diperhatikan oleh para orang dewasa/ orang tua-nya (red: Papa). Dan untuk kasus Kokoro, mungkin agak terlalu berlebihan, tapi masih bisa kok dijadikan bukti dari bagaimana mereka menggambarkan rasa keingintahuan remaja pubertas ini.

Agak kelewatan sih bagi admin bagian yang ini

Selain penokohan seperti itu tadi, penggalian latar belakang tiap-tiap karakternya juga bagus banget. Flashback para karakternya ini benar-benar menggambarkan bagaimana bisa sang karakter tersebut bisa menjadi seperti yang sekarang ini. Dan yang terbaik di antaranya tidak lain adalah kisah Zero Two bersama Hiro, takdir yang mengikat antara mereka berdua cukup menyentuh, benar-benar cerita romance yang menarik untuk sebuah anime mecha, hehe.

Masa lalu yang cukup mengharukan
Oh iya, untuk plot twist yang kami katakan sebelumnya, ternyata hal tersebut cukup menimbulkan resiko disini. Karena sang musuh utama, image-nya masih terasa kurang, apalagi untuk ukuran villain berskala masif yang memiliki kekuatan tak terhingga. Belum, belum cukup rasanya hal tersebut tergambarkan. Malahan, makhluk yang dianggap musuh di awal itu masih memiliki kesan yang lebih menakutkan dibanding musuh sebenarnya tersebut. Yah, ini memang karena hanya dimunculkan di akhir sih, terlalu akhir malah sehingga masih terasa kurang.

Art

Dengan tiga studio anime yang mengerjakan proyek ini, boleh dikatakan bahwa 'Darling in the FranXX' memiliki kualitas yang apik. Untuk desain karakter juga terbilang baik, ciri khas studio Trigger juga kental banget di sini, namun dengan bentuk yang lebih disempurnakan dan lebih menarik lagi. Selain karakter, desain menarik lainnya ada pada Klaxosaurus, untuk monster berukuran besar dengan mereka terlihat cukup keren, sedikit mengingatkan admin pada villain-villain di Evangilion. 3DCG yang ada padanya juga menambah kesan mengesankan, kesan patah-patahnya juga dapat banget, pas aja gitu ama monsternya, dan untungnya hal ini tidak banyak dilakukan pada FranXX.

Suka ama desain Klaxosaurus-nya

Nah, untuk FranXX, kesan mecha-nya terlalu kurang. Robot yang harusnya terlihat garang, disini malah terlihat moe aka imut, malah lebih senang ketika melihat robot-robot tersebut dalam mode berserk-nya yang terkesan lebih sangar. Oh iya, sebagai tambahan untuk kelebihan anime ini, adanya momen-momen tertentu dimana resolusi layar berubah itu sesuatu yang brilian banget, menambah kesan yang ada pada adegan tersebut malahan.

Sound

Tak banyak sebenarnya yang ingin dikatakan di sini, terlalu biasa dan tidak ada kesan wah. Selain pada ending soundtracknya yang beragam-ragam, meski opening-nya hanya satu macam. Dan  untuk enjoy listening atau tidaknya juga biasa-biasa aja. Namun, jika disandingkan dengan cerita, kesan-nya dapat, terlebih pada opening, karena endingnya cuman tampak seperti variasi saja.

Kesimpulan

Darling in the FranXX, meski nyatanya anime ini penuh akan kontroversi pada karakternya atau ceritanya yang kayak bukan anime mecha, namun masih bisa dikatakan bahwa ini menarik. Tak ada salahnya untuk mencoba menonton anime ini. Ending-nya juga terbilang lumayan dan mengobati rasa sakit penonton akan apa yang telah dilakukan sang tokoh utama. Meski begitu ada sebuah pertanyaan yang terngiang-ngiang dalam benak admin, itu bagaimana caranya wajah FranXX dapat ditampilkan di alat komunikasi mereka yak? Hahaha

Akhir yang membahagiakan

Dan berikut penilaian admin mengenai anime ini: Storyline (7.8), character (7.6), art (8.3), sound (7.2) dan enjoyment (7.4). Dengan begitu rata-rata yang diperolehnya adalah sebesar 7.8. Dengan nilai sebesar ini, cukup untuk memasukkan 'Darling in the FranXX' ke dalam salah satu anime yang kami rekomendasikan. Terakhir, jangan lupa tulis di kolom komentar jika kalian punya pendapat lain tentang anime ini.

Darling in the FranXX (7.7)
⭐⭐⭐⭐

(Pulau Kijang/110818)

Comments