[Anime Review] DanMachi - Formula Klise namun Pengeksekusiannya Terbaik

Gambar: Sentai Filmworks, J.C.Staff

Judul Asli: Dungeon ni Deai wo Motomeru no wa Machigatteiru Darou ka
Judul Alternatif: Is It Wrong to Try to Pick Up Girls in a Dungeon? (Apa salah kalau membawa seorang gadis ke Dungeon?)
Skor MAL: 7.82 (#852)
Anifanscore: 88% (307/350) - Terbaik!
Perilisan: Musim Semi 2015
Penayangan: 4 Apr. - 27 Jun. 2015
Sekuel: DanMachi OVA
Studio: J.C.Staff
Adaptasi: Light Novel
Jenis: Animasi TV
Episode: 13 episode + 1 OVA (24 men.)
Genre: Action, Adventure, Comedy, Fantasy, Romance.
Rating: R(13+)Remaja

Hidup di kota yang ramai seperti Orario tidak akan pernah terasa membosankan, terutama bagi Bell Cranel, seorang pemuda naif yang berharap menjadi seorang petualang terhebat di negeri ini. Pertemuannya dengan Hestia, seorang dewi yang kesepian membuat mimpinya itu sedikit lebih dekat dengan kenyataan. Dengan bantuan darinya, Bell memulai penjelajahannya yang fantastis di "Dungeon" yang penuh akan monster-monster ganas. Di setiap sudut kedalam gua labirin yang mengerikan ini-pun kematian selalu mengintai bersama dengan kekuatan misterius yang bergerak di bawah bayang-bayang kegelapan.


Bahkan di permukaan, bertahan hidup adalah sesuatu yang istimewa. Karena memang sudah tidak ada yang pasti di dunia dimana dewa dan manusia hidup berdampingan, saling bergaul dan bekerjasama. Meski begitu masih ada satu hal yang pasti: segudang pengalaman yang menanti seorang pahlawan yang gigih nan optimis untuk menaklukkan kisah besar ini.

Storyline

[AWAS SPOILER] - Secara garis besar, cerita 'DanMachi' memiliki formula yang tak jauh beda dari anime isekai kebanyakan. Yang membedakan hanyalah sang karakter utama bukanlah orang dari dunia nyata seperti kita yang terlempar ke dunia fantasi. Selain dari pada itu, semuanya sama, karakter utama yang overpower, suasana harem dengan banyak cewek-cewek cantik, fanservice untuk para penikmat fetish dan masih banyak lagi.

Yang paling menghibur apalagi kalau bukan tingkah laku Hestia

Namun untungnya pengeksekusian yang dimiliki seri ini lumayan bagus, formula yang terkesan klise tadi disajikan dengan sangat baik. Kita sebagai penonton merasa terhibur dengan apa yang diberikan, keseruannya lumayan terasa. Kita dibuat merasakan bagaimana sulitnya Bell menghadapi setiap halangan yang ia hadapi, belum lagi ketegangan yang berbeda tiap lantai dungeon-nya yang semakin rendah semakin menyusahkan.

Character

Bagian ini mungkin yang juga membuat 'DanMachi' terlihat lebih spesial dibandingkan dengan anime isekai lain. Hal itu tidak lain karena adanya dewa-dewi dari berbagai mitos yang berbeda dari Yunani kuno hingga India berkumpul di satu tempat. Nah, untuk sang karakter utama-pun memiliki penokohan yang lumayan baik, sifat Bell itu cukup menggemaskan sedikit berbeda dengan karakter anime isekai lain yang terkadang mengesalkan. Upgrade-nya yang sedikit demi sedikit yang cukup berbeda juga dengan isekai lain itu bagus banget, membuatnya terasa tidak membosankan.

Chemistry antara dua karakter ini juga lumayan dapat
Untuk karakter tambahan-pun juga begitu, penokohannya lumayan. Terlebih pada dua orang yang masuk ke dalam party-nya si Bell, si Lili dengan segala tipu muslihatnya sserta si Crozzo dengan segala masa lalu dan rahasianya yang masih misterius. Untuk penokohan ini juga memiliki sedikit plot twist yang sedikit membuat kami kaget. Dimulai dengan munculnya Hermes yang tiba-tiba dengan segala keingintahuannya tentang Bell yang mana pada ujungnya sedikit mengungkapkan kepada kita bahwa akan siapa sosok kakek Bell sebenarnya yang selalu menjadi tolak ukur Bell dalam melakukan tindakannya.

Art

Mc yang menggemaskan

Desain karakternya juara, itu kata-kata yang pantas untuk kami berikan kepada 'DanMachi'. Kecantikan Hestia dengan rambut hitamnya digambarkan dengan kualitas yang sangat sangat baik, bukan hanya dia, Ais Wallenstain, sang karakter utama Bell serta karakter-karakter lainnya juga begitu. Bisa dibilang DanMachi ini adalah contoh yang baik untuk desain-desain karakter anime era 2010 ke atas ini. Dari segi animasi-pun juga terbilang memiliki kualitas yang sangat baik. Mulai dari latar yang digambarkan dengan cukup detail hingga adegan-adegan pertarungan yang lumayan seru. Contoh terbaik tentu saja pada saat pertarungan melawan si kera raksasa Silverback dan juga melawan Minotaur yang kedua kalinya.

Sound

Untuk sound effect dan background music tidak ada hal yang terlalu istimewa yang dimiliki oleh 'DanMachi', hanya terbilang cukup untuk menghidupkan suasana anime-nya. Rasa bosan ketika menontonnya pun tak ada berkat bgm yang cukup tadi. Untuk soundtrack juga sama, terkesan biasa, meski opening-nya cukup enak didengarkan tapi tidak ada satupun hal spesial padanya yang membuatnya gampang dikenang bagi para penikmatnya.

Review OVA

Mengambil ceritak ketika Bell dan kawan-kawan dalam perjalanan pulang dari lantai 18. Mereka secara tidak sengaja menemukan sebuah mata air panas mistis yang tersembunyi dibalik dinding Dungeon. Mereka yang sedang kelelehan memutuskan untuk mampir sembari menyegarkan diri hingga makhluk yang bersembunyi di kegelapan muncul dan menyerang mereka.

Fanservice bukan untuk cowok doang, cewek juga

Lebih tepat disebut episode fanservice 2.0 sih sebenarnya ini. Dari sinopsis di atas kita sendiri sudah dapat mengukur bahwa ceritanya tak lebih dari cerita tambahan yang tak memiliki pengaruh besar pada cerita utama. Kami sebut episode fanservice 2.0 juga karena dari awal hingga akhir episodenya yang menjadi fokus hanyalah ini. Kualitas cerita tidaklah begitu baik. Mungkin yang membuat orang betah menontonnya hanyalah karena ingin melihat kulit mulusnya Hestia.

Kesimpulan

Jika ditarik secara garis besar, 'DanMachi' bisa dibilang salah satu anime isekai menarik terbaik yang pernah kami tonton. Meski memiliki formula yang klise, cerita yang disajikan cukup mengalir, membuat kita betah untuk menontonnya dari awal hingga akhir. Meski kami sebut karakter-nya op, Bell memiliki bentuk yang sedikit berbeda, ia bukan op sedari awal, cuman ia memiliki kemampuan untuk meningkatkan statusnya dengan cepat, sedikit membantu untuk merasa tidak membosankan bukan?

Untuk penilaian, inilah nilai kami untuk 'DanMachi': storyline (7.5) formula yang klise namun cukup menarik, character (7.8) untuk penokohannya yang terbilang baik, art (8.3) J.C.Staff memang juara, sound (7.2) cukup baik dan enjoyment (8.4) karena ceritanya yang mengalir begitu baik. Dengan begitu rata-rata yang didapatkannya adalah sebesar 7.8. Cukup untuk kami masukkan kedalam anime yang direkomendasikan, maka dari itu tontonlah, sebelum menonton itu dilarang. Hahaha.

DanMachi (7.8)
⭐⭐⭐⭐



(Bekaa/071218)

Comments