[Anime Review] Kaze Tachinu - Film Anime Biografi dengan Cerita yang Cukup Menyentuh


Judul Alternatif: The Wind Rises; Angin Berhembus.
Skor IMDb: 7.8/10
Skor MAL: 8.21 (#298)
Anifanscore: 73% (162/223) - Lumayan
Penayangan: 20 Juli 2013 (Jepang)
Sutradara: Miyazaki Hayao
Studio: Studio Ghibli
Adaptasi: Manga
Jenis: Movie
Durasi: 2 Jam 6 Men.
Genre: Drama, Historical, Romance.
Rating: R(13+) Remaja

Film ini adalah kisah tentang Hirokoshi Jirou seorang Insinyur Jenius Jepang yang berhasil menciptakan pesawat tempur fenomenal pada Perang Dunia II Mitsubihsi A6M Zero. Cerita dimulai sejak masa kecil Jirou di Fujioka, ia yang sudah bermimpi untuk membuat sebuah pesawat layaknya Giovanni Battista Caproni, seorang Pelopor Penerbangan Italia yang juga selalu muncul dalam setiap mimpinya.


Banyak hal yang terjadi dalam perjalanan mencapai impiannya ini. Bencana Gempa Besar Kanto pada tahun 1923, yang terjadi sebelum perang besar yang akan melanda jepang, membawa cerita tersendiri dalam kehidupan Jirou, dimana jalinan asmara mulai tumbuh dalam dirinya tatkala bertemu dengan Satomi Naoko, seorang gadis berambut biru nan cantik. Dan dimasa yang akan datang kelak ialah yang akan menjadi mempelai wanita dari Jirou, yang telah lama dianggap oleh Naoko sebagai seorang Kesatria berkuda putih.

Ceritapun terus berlanjut menunjukkan bagaimana kerasnya usaha yang dilakukan Jirou untuk membawa segala hal yang ada di dalam mimpinya menjadi lebih baik di dunia nyata, meski berbagai cobaan datang menghadang, memaksa dirinya untuk mengorbankan diri serta perasaannya.

Foto: Studio Ghibli


Kelebihan

Sebenarnya sulit mengatakan jalan ceritanya menarik atau sangat bagus, karena dalam alurnya terdapat sebuah kelemahan yang akan kami bahas selanjutnya. Terlepas dari ini, secara keseluruhan ceritanya  cukup baik untuk sebuah biografi dari seorang tokoh, Hayao Miyazaki cukup berhasil membawakannya dalam 'Kaze Tachinu' ini. Perjuangan yang dilakukan Jirou sejak kecil ditampilkan bagaimana adanya dalam film ini tanpa harus melebih-lebihkan sang tokoh utama. Penokohan karakter juga terlihat cukup sederhana, namun entah kenapa begitu kuat. Jalin asmara antara Jirou dan Naoko yang tampak diceritakan kurang begitu sempurna, namun entah mengapa masih dapat menyentuh hati para penonton.

Karakter yang sederhana namun dengan kualitas animasi yang mumpuni tetap menjadi nilai lebih bagi studio Ghibli, di era yang mana telah banyak film anime menggunakan efek 3DCG, Hayao Miyazaki tetap tidak merubah bentuk animasinya layaknya film anime lain yang dirilis pada tahun 80-an. Bukannya hal ini menjadi kerugian, tidak. Karena hal berani inilah Studio Ghibli memiliki makna tersendiri bagi penggemar film-filmnya. Sebagai contoh, dalam memperlihatkan adegan bencana, penonton dibawa merasakan bagaimana mengerikannya bencana tersebut tanpa harus menggunakan efek-efek berlebih.

Kekurangan  

Seperti yang kami bilang di atas, cerita dalam anime ini masih memiliki kekurangan, semisal alur yang selalu melompat jauh ke depan hingga menyebabkan kebingungan tatkala hal itu terjadi, hingga membuat bingung para penonton dan menuntut perhatian lebih dalam memahaminya. Cerita yang serba tanggung juga menjadi kekurangan disini. Mulai dari kisah asmara yang belum sempurna diceritakan yang mana jika saja dilakukan akan menjadi lebih baik lagi, perjuangan dalam menghadapi masalah yang hanya diperlihatkan sekilas dan tidak begitu berkesan, hingga ending-nya juga belum begitu sempurna, kurang dapat memuaskan penonton rasanya. Selain kisah bagaimana Naoko dapat jatuh cinta kepada Jirou, motivasi karakter lain kurang begitu diperlihatkan, bahkan Jirou yang bermimpi untuk membuat pesawat saja masih terkesan terlalu diburu-buru. Secara keseluruhan sound editing/ effect masih tetap detail disini, namun dalam penggambaran ketika bencana, efek suara gempa dan kebakaran kurang begitu nyata dan menjadikannya nilai kurang bagi film anime ini.

Kesimpulan

Jika dilihat sekilas, Kaze Tachinu ini terasa seperti film 'Habibie Ainun'-nya Jepang, yang sama-sama berkisah tentang seorang pemuda jenius yang berusaha mewujudkan impiannya dalam membuat pesawat guna memajukan negerinya dengan ditemani oleh sang kekasih tercinta dalam melewati segala cobaan dan rintangan. Baiklah berikut penilaian admin untuk 'The Wind Rises': Cerita dan alur (8.4), penokohan karakter (8.0), desain karakter (8.8), kualitas animasi (9.0) dan sound (8.0). Dengan begitu rata-rata yang didapatkannya adalah sebesar 8.4, oleh karena itu admin merekomendasikan bagi kalian yang sangat suka dengan cerita biografi dan drama untuk memasukkannya ke dalam movie list kalian.

Kaze Tachinu (8.4) 

⭐⭐⭐⭐

(Bekaa/110318)

Comments

  1. Yang Masih saya Bingung itu Gimana Kelanjutannya Nahoko??? Apa dia Mati?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayanya mati,diakhir scene di mimpi hiro yang nahoko yang menyuruh hiro tetap hidup lalu hanoko gilang seperti terbawa angin . sad scene emang

      Delete
  2. Endingnya ga terlalu kuat .. Jadi gue masih bingung Naoko itu sembuh atau meninggal. Gue rasa juga banyak plot hole .. Pengennya sih happy ending

    ( TДT) 😭👌

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul. endingnya terkesan terburu-buru dan ga jelas juga akhirnya gimana. perpisahan antara nahoko dg jiro & adiknya juga kurang *jleb dan kurang jelas. tapi kemungkinan si nahoko meninggal, liat aja scene akhir-akhir itu:(

      Delete

Post a Comment