[Movie Review] Paddington - Cerita yang Simple dan Biasa Saja Namun Tetap Menghibur

Foto: StudioCanal
Skor IMDB: 7.2/10
Tomatometer: 98%
Audience Score: 80%
Penayangan: 20 Desember 2014 (Indonesia)
Sekuel: Paddington 2 (2017)
Sutradara: Paul King
Studio: StudioCanal
Durasi: 1 Jam 35 Men.
Genre: Animation, Adventure, Comedy, Family, Fantasy.
Rating: R(13+) Remaja

Diadaptasi dari novel karya Michael Bond dan diproduseri oleh David Heyman (HARRY POTTER), film ini berkisah tentang seekor Beruang Peru muda nan malang (Ben Wishaw) yang harus melakukan perjalanan menuju London demi mendapatkan rumah baru setelah kemalangan yang menimpa kampung (red: hutan) halamannya.


Menemukan dirinya tersesat dan sendirian diantara hiruk pikuk kota yang begitu ramai, ia akhirnya sadar bahwa kehidupan di kota sangat jauh dari apa yang ia bayangkan selama ini. Kemalangannya terus berlanjut hingga ia bertemu dengan keluarga Brown, sang ibu Mary Brown (Sally Hawkins) yang ramah merasa kasihan memutuskan untuk menolong terlebih setelah membaca label di lehernya yang bertuliskan "Tolong jaga beruang ini, terima kasih". Keluarga Brown-pun membawa pulang si Beruang bersama mereka dan meberikan tempat tinggal sementara untuknya hingga ia menemukan rumah baru untuknya dan tidak lupa memberikan nama untuknya, Paddington.

Dengan kehadiran si Beruang di antara mereka, keadaan keluarga Brown sedikit demi sedikit mulai berubah. Hubungan mereka yang dulunya agak regang mulai erat kembali berkat hadirnya si Beruang diantara mereka. Namun kebahagiaan ini harus kandas, ketika Paddington yang lugu menyebabkan banyak kekacauan di rumah tersebut yang membuat gusar sang ayah Mr. Brown (Hugh Bonneville), dan pada akhirnya Paddington memutuskan untuk pergi dengan rasa bersalah yang ia tanggung.

Namun kemalangan yang ia terima tidak cukup sampai disitu, ia harus berhadapan dengan seorang Taxidermist Museum gila yang berusaha menangkap dan mengawetkan dirinya untuk dijadikan salah satu pajangan baru yang ada di museumnya. Akankah Paddington selamat? Dan bagaimana nasib keluarga Brown pasca kepergian Paddington?

Cerita dan Alur

Seperti di judul, simple dan biasa saja, terkesan sangat klise malah. Petualangan seorang yang lugu di suatu tempat yang asing dan dikejar-kejar oleh orang licik yang ingin memanfaatkannya, terasa familiar bukan? Yah meski begitu, jika dihitung sebagai film keluarga dan ditonton untuk berbagai kalangan, cerita yang sederhana ini bukanlah masalah, karena dengan begini isi cerita akan lebih mudah dipahami bahkan oleh anak-anak sekalipun. Yah meski begitu harus ada satu atau dua scene yang harus dipotong sih karena tidak cocok bagi mereka, haha. Dan untuk kalangan yang sudah memikirkan jalan cerita suatu film, Paddington tetaplah menghibur, tingkah lucu nan menggemaskan Paddington sayang rasanya untuk dilewatkan. Oh iya, sedikit tambahan, parodi film 'Mission:Impossible' menambah hiburan yang ada dalam film ini.


Mengingat ada sedikit unsur fantasi disini, jadi jangan sekali-kali kalian berpikir "Loh-loh kok bisa begini? Kok beruang bisa bicara? Kok orang-orang gak merasa aneh ada beruang ditengah kota? Kok beruang ini kayak manusia biasa? Bukannya orang-orang harus takut?". Jangan! Jangan berpikir begini, hilangkan dulu sisi rasional kalian ketika menonton film ini, karena jika tidak hanya akan menimbulkan rasa aneh dan tidak nyaman ketika menontonnya dan termasuk di dalamnya adalah plot hole. Yah meski kita telah mengesampingkan sisi rasional ketika menontonnya, plot hole tetap terasa penuh dalam film ini sih. Sebagai contohnya adalah Panti Jompo untuk para Beruang, ini siapa yang mendirikan coba? Letaknya ada dimana ini panti? Kalo masih dekat dengan tempat tinggal mereka kok tidak ikut hancur? Di awal cerita kita dikisahkan bahwa beruang ini hidup terpencil di tengah pedalaman Peru dan hanya bertemu satu orang manusia, sang Penjelajah Montgomery Clyde. Apa dia yang bangun? Entahlah, karena dari kisah flashback tentang dirinya tidak ada yang berkaitan dengan panti jompo ini.

Panti Jombo untuk Beruang Pensiun yang entah bagaimana asal usulnya

Cast dan Karakter

Bagaimana yah.. Eumm.. Menarik sih sebenarnya orang-orang ini, namun entah kenapa masih terasa kurang cocok dengan karakter yang mereka mainkan. Hal ini berlaku bagi karakter Mr. dan Mrs. Brown sebelum mereka memiliki anak, Hugh Bonnevilla dan Sally Hawkins menjadi aneh saat memerankan karakter berandalan tersebut, apalagi ditambah dengan make-up yang terkesan sangat malas, mungkin ini memang disengaja mengingat ini film santai fantasi dan jangan coba-coba untuk memasukkan pikiran rasional, namun tetap aja menganggu. Yah namun selain hal tersebut dan kembali dengan peran yang ia mainkan sekarang, pas dan cocok pastinya yang melekat saat melihat karakter mereka.

Mr. dan Mrs. Brown muda

Berikutnya untuk penokohan para karakter, bagus, itu aja sih, gak lebih. Sebagian tokoh yang ada digali kembali dengan kisah lebih dalam mengenai diri mereka. Contoh sederhana adalah si Penjelajah tadi, dirinya yang dikira hanya mendapatkan kisah di awal saja ternyata masih memiliki jatah yang lebih dalam film ini, bahkan plot twist kecil yang berhubungan antara dirinya dan sang villain film ini cukup menambah bumbu penyedap dalam cerita. Yah namun memang sedikit disayangkan kisah mengenai orang tua Paddington ataupun anak-anak keluarga Brown yang katanya selalu merasa di-bully disekolahnya tidak benar-benar diperlihatkan, sehingga kisah mengenai mereka kurang terikat kuat dengan inti cerita.

Sinematografi

Biasa saja, tidak ada kesan istimewa di sini, jadi mari kita lewatkan.

Vissual Effect

Nah, ini kelemahan film ini. CGI pada karakter utama yang menjadi sorotan para penonton yang harusnya sempurna malah masih terasa kasar, dan pada beberapa scene enggan rasanya melihat karakter ini saking sakitnya mata melihat efeknya. Nah contoh dari hal ini yang paling jelas adalah pada adegan pembuka yang memperlihatkan keluarga Paddington dan juga saat dimana dia berusaha melepaskan diri dari karung surat, yang kedua ini malah terasa paling tidak enak banget CGI-nya.
Adegan karung surat yang memperlihatkan payahnya CGI di sini

Sound Editing

Kurang lebih masih sama dengan sinematografi, tidak ada sesuatu yang spesial disini, bahkan kesan kuranglah yang muncul padanya.

Kesimpulan

Langsung ke penilaian, inilah pendapat kami mengenai film ini: Cerita dan alur (7.6), cast dan karakter (7.3), sinematografi (7.0), visual effect (6.3) dan sound editing (6.9). Dengan begitu rata-rata untuk 'Paddington' adalah sebesar 7.0. Tidak terlalu besar memang, namun bukan berarti film ini jelek, bagus malahan, jadi jangan sungkan untuk mencoba menontonnya.

Tambahan, masih banyak hal menarik yang belum kami bahas, jadi jangan kaget ketika menontonnya!

Paddington (7.0) 
⭐⭐⭐

(Bekaa/240318) 

Comments