[Short Review] Tamako Love Story - Peralihan yang Baik dari Anime Slice of Life Comedy ke Slice of Life Romance

Foto: Sentai Filmworks/ Kyoto Animation
Judul Alternatif: Kisah Cinta Tamako
Skor IMDb: 7,0/10
Skor MAL: 8.10 (#440)
Penayangan: 26 April 2014 (Jpn)
Sutradara: Yamada Naoko
Studio: Kyoto Animation
Prekuel: Tamako Market
Jenis: Movie
Adaptasi: Original
Durasi: 1 Jam 23 Men.
Genre: Comedy, Romance, Slice of Life.
Rating: R(13+) Remaja

Kini masa-masa kehidupan sebagai murid SMA akan berakhir bagi Kitashirakawa Tamako (Suzuki Aya), namun gadis yang enerjik dan pada dasarnya polos ini hanya fokus pada satu hal: berhasil menangkap tongkat dengan baik dalam penampilannya pada Usagiyama Marching Festival nanti. Sementara itu, di saat teman-temannya yang lain juga sudah berpikir jauh ke depan untuk masa depan mereka, Tamako hanya menginginkan melanjutkan usaha Kedai Mochi keluarganya.


Dan di saat yang bersamaan pula, Ooji Mochizou (Tamaru Atsushi) sudah membulatkan tekadnya untuk pergi ke Tokyo, melanjutkan belajar ke Universitas demi memperdalami dunia perfilm-an yang amat digemarinya, meninggalkan keluarganya, teman-temannya dan yang paling penting, meninggalkan cinta pertamanya dan satu-satunya, Tamako. Namun sayangnya, sang pecinta ini terlalu malu untuk menyatakan cintanya, Tamako yang polospun belum menyadari bahwa ialah yang merupakan sumber dari kegelisahan ini. Dikarenakan waktu yang begitu cepat berlalu, Mochizou harus mengakui perasaannya kepada Tamako sesegera mungkin, karena jika tidak impian asmaranya tidak akan pernah terpenuhi.

Review Singkat

Dengan tema yang berbeda dari serial TV-nya, tentunya 'Tamako Love Story' membawa nuansa baru bagi kita, para penonton. Ceritanya kali ini lebih berpusat pada pergolakan batin para remaja yang sedang dimabuk cinta, yah itu, Tamako dan Mochizou. Dan karena itu pula, pada film ini, karakter-karakter pendukung lain hampir tidak memiliki peran yang signifikan bagi jalannya cerita. Meski begitu, film anime ini bisa dibilang sebagai salah satu dari anime romance terbaik. Tamako yang polos dan tidak tahu apa-apa serta Mochizou yang gelisah akan masa depannya diceritakan dengan begitu apik, cukup dalam malah jika kita sedikit meresapinya, meresapi bagaimana rasanya harus meninggalkan atau ditinggalkan orang yang selalu bersama kita (red: cintai). Oleh karena itu bisa dikatakan nilai untuk penokohan karakternya mungkin akan cukup besar.

Kesannya begitu berbeda dengan seria TV-nya
Dari segi desain karakter sendiri tidak ada yang terlalu berupa, masih tetap imut-imut ala KyoAni banget. Namun yang membuatnya berbeda adalah animasinya yang terlihat seperti telah disentuh oleh filter yang membuatnya tampak lebih nyaman di mata karena kesannya yang adem. Dan hal ini juga berhasil menambah kesan dari kisah romansa yang ada di dalamnya. Untuk sound sendiri mungkin terbilang cukup unik, karena menggunakan lagu "Koi no Uta" yang pernah dinyanyikan oleh Mamedai, saat menembak ibunya Tamako, kesan romantisnya semakin bertambah. Belum lagi jika ditilik dari segi backsound dan yang lain, semuanya terasa cukup pas dan pastinya mengenakkan.

Kesimpulan

Dan sekarang, inilah penilaian kami akan film anime ini: Cerita dan alur (8.5), penokohan karakter (8.9), desain karakter (8.8), kualitas animasi (8.2) dan sound (7.8). Rata-ratanya sendiri adalah sebesar 8.4. Dengan begini, tentunya 'Tamako Love Story' berhasil masuk ke dalam daftar anime-anime yang kami rekomendasikan, maka dari itu, jika kalian sudah menonton Tamako Market, maka harus juga menonton ini, meski sudah berbeda genre, tetapi kualitas cerita jangan ditanya. Selamat menonton! 😊

Tamako Love Story (8.4)
⭐⭐⭐⭐

(Bekaa/220518)

Comments