[Anime Review] Death March - Anime Isekai Generik yang Hanya Berkutat pada Khayalan para Otaku

Gambar: Funimation/ Silver Link./ Connect
Judul Lengkap: Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku
Judul Alternatif: Death March to the Parallel World Rhapsody (Ambang Kematian menuju Dunia Paralel yang Menyenangkan)
Skor MAL: 6.90 (#3903)
Perilisan: Musim Dingin 2018
Penayangan: 11 Jan. - 29 Mar. 2018
Studio: Silver Link., Connect
Adaptasi: Light Novel
Jenis: Animasi TV
Episode: 12 Episode (23 men.)
Genre: Adventure, Harem, Fantasy.
Rating: R(13+) Remaja

Suzuki Ichirou (Horie Shun) adalah seorang programer berusia 29 tahun yang selalu memaksakan tubuhnya untuk bekerja lembur hingga suatu saat ketika ia mengistirahtakan tubuhnya ia terbangun dan menemukan dirinya telah berada di sebuah dunia game RPG fantasi. Di dalam dunia ini, Suzuki merupakan seorang berusia 15 tahun yang bernama Satou. Awalnya ia mengira bahwa semua ini hanyalah mimpi, namun terbantahkan karena apa yang ia rasakan di dunia tersebut tampak sangat nyata.


Dan dikarenakan pada sebuah kejadian yang tak terduga di awal kedatangannya di dunia tersebut, Satou (Suzuki) kini menjadi seorang petualang dengan level yang sangat tinggi. Karena kekuatan yang mengerikan itu iapun memutuskan untuk menyembunyikannya dan menikmati kehidupan barunya di dunia yang belum pernah ia lihat sebelumnya ini. Namun, berdasarkan cerita pada permainan dengan genre yang sama, kembalinya Raja Iblis akan berdampak besar terhadap semua yang telah direncanakan Satou.

Cerita dan Alur

[AWAS SPOILER] - Payah, ampas dan sampah, ketika selesai menonton semua episode dari anime admin jadi berpikir di dalam hati, kok mau-maunya menghabiskan waktu untuk kedua belas episode yang ada. Cerita tampak jelas banget kalo ditulis secara malas-malasan (red: lazy writing) terlalu simpel dan bikin cepat bosan, admin sendiri sebenarnya sempat drop di episode awal anime ini, namun dengan bersusah payah pada akhirnya tamat juga, hahaha. Lagi, karena kesederhanaannya, cerita 'Death  March' menjadi sangat dangkal dan terasa begitu flat dari awal hingga akhir film, atmosfer ceritapun tidak berhasil penonton dapatkan meski yang sedang ditampilkan itu sebenarnya adalah cerita yang menegangkan. Dan yang pastinya, unsur cerita yang paling mengganggu admin adalah kisahnya yang terlalu dipaksakan, yang hanya ditujukan demi kepuasan khayalan para konsumer yang (maaf) berpikiran agak dangkal.

Meski begitu masih ada yang menarik kok dari anime ini, seperti unsur dunia game-nya yang begitu terasa. Hal ini ditunjukkan dengan tampilan game bar yang selalu muncul, sedikit membaut ciri khas anime tentang game-isekainya lebih terasa. Namun, karena saking seringnya muncul terutama pada "Pemerolehan Gelar", lama-kelamaan akan membuat kita sebagai penonton kesal sendiri, karena segala hal hingga yang remeh-temehpun dimasukin, yah meski memang jadi lebih game-accurate, tetap saja mengganggu, kenapa hal ini tidak diceritakan di belakang layar aja begitu kan.

Penokohan Karakter

Jika ceritanya saja sudah seperti apa yang kami katakan di atas, maka jangan berharap banyak pula pada penokohan karater yang ada. Hampir, bukan, bahkan semua karakter yang ada diperkenalkan alakadarnya, tidak ada pendalaman yang berarti pada karakter-karakter yang muncul meski dapat dikatakan bahwa itu adalah karakter yang menarik. Terlalu terburu-buru rasanya mereka memperkenalkan semua karakternya hinga kesan memaksakanpun muncul karena hal tersebut. 

Adegan yang katanya paling memorable di anime ini
Sebagai contoh Zena, betapa mudahnya ia jatuh cinta kepada Satou yang hanya menyelamatkannya agar tidak jatuh, drama sekaleeeh, jadi berasa nonton FTV. Selain itu dan perannya sebagai salah seorang pasukan kesatria kerajaan tidak ada penggalian yang lebih tentangnya, hingga perannya sebagai main heroine jadi diragukan di sini. Contoh lain  dari buruknya penokohan karakter 'Death March' ada pada sebuah adegan dimana diperlihatkan adanya gap yang mencolok pada kemampuan karakternya, masa seorang budak memiliki pengetahuan tentang pertarungan yang lebih dibandingkan para prajurit dan kesatria kerajaan yang cukup berpengalaman, apa-apaan ini?

Design Karakter

Tipikal main chara anime isekai yah begini
Jika kita coba menilik anime-anime lain dengan genre yang sama, kita akan menemukan persamaan yang cukup mencolok antara 'Death March' dengan anime-anime isekai lain tersebut. Apalagi kalau bukan pada desain karakter main hero-nya yang gitu lagi, gitu lagi. Rambut agak panjang hitam dan sedikit bergelombang serta muka yang rada polos mengingatkan kita pada karakter Touya dari anime 'Isekai wa Smartphone to Tomo ni.' yang memiliki cerita hampir sama persis, juga Kirito dari 'SAO' tidak ketinggalan. Selain itu, untungnya pada karakter-karakter lain, terutama wanitanya terbilang cukup baik dan pas.

Kualitas Animasi

Filternya banyak banget
Secara keseluruhan, kualitas animasi 'Death March' tidak terlalu mengecewakan, meski masih ada beberapa hal yang membuat kami sangsi akan kualitasnya tersebut. Diantaranya adalah penggunaan efek dan filter yang terlalu berlebihan, seperti penggunaan blur yang terbilang sangat banyak, ini untuk apa? Apa digunakan biar jadi game-accurate lagi atau bagaimana? Jika iya, maka boleh kami katakan hal ini gagal. Lalu pada awal cerita di saat sang main character masih berada di dunia nyata, penggunaan filter yang terlalu gelap membuat suasana anime-nya kurang enak dinikmati karena kekelamannya ini. Terakhir, penggunaan 3DCG-nya cukup banyak, mengganggu sekali.

Sound

Dari semua hal yang mengganggu di anime ini, yang paling admin benci adalah sound effect di saat para karakter mengucapkan mantra sihir mereka. Selain apa yang diucapkannya gak jelas, suara yang menggagu ini bikin sakit telinga banget, pada awalnya ini admin kira ada yang salah dengan speaker, tak tahunya memang dari anime ini sendiri. Sama halnya pada suara monster-monster yang dimunculkan pada kisahnya, nasibnya tak jauh beda dengan sfx tadi. Untuk soundtrack-nya sendiri bagi admin kurang menarik, selain tidak meninggalkan kesan, kenikmatanpun keliatannya sulit didapatkan ketika mendengarnya.

Kesimpulan

Langsung saja, berikut penilain kami untuk 'Death March': Cerita dan alur (4.8), penokohan karakter (5.0), desain karakter (6.6), kualitas animasi (6.8) dan sound (5.8). Dengan begitu, rata-rata yang didapatkannya adalah sebesar 5.8. Setelah kalian membaca review kami di atas, sudah pasti admin kurang merekomendasikan anime ini sebagai tontonan kalian. Lebih baik cari alternatif lain jika kalian ingin menonton anime dengan tema isekai, banyak yang lebih baik dari ini, baik dari segi cerita maupun kualitas animasinya.

Jika kalian punya pendapat lain akan 'Death March'? Jangan sungkan untuk mengutarakannya di kolom komentar! 😊

Death March kara Hajimaru Isekai Kyousoukyoku (5.8)
⭐⭐

(Bekaa/210718)

Comments

  1. Gw kecewa karena konsep dari anime nya udah bagus cuman ya ekse nya ga pas banget jadi bosen liat nya tapi selalu pengen liat dari episode ke episode

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eksekusinya terlalu biasa untuk konsep anime isekai, gak ada yang bikin wah gitu

      Delete
  2. Eh tolong lanjutkan eps 12 nya atau apa ada lagi S2 nya

    ReplyDelete
  3. Kalo novelnya di volume akhir seru.. Mcnya jadi kecewa dengan dewa, agak seru walaupun tetap flat karena overpower sih

    ReplyDelete
  4. parah konsep genre overpower tpi mc ampas , emg sih niatnya mau nyembunyiin kekuatannya tp punya kekuatan yg op gapernah ditunjukin lwn musuh gmpng dibikin susah terlalu ampas si animenya

    ReplyDelete

Post a Comment