[Short Review] Pacific Rim: Uprising - Sekuel yang Penuh Akan Drama

Foto: Universal Pictures/ Legendary Pictures
Skor IMDb: 5,7/10
Tomatometer: 43%
Audience Score: 44%
Penayangan: 21 Maret 2018 (Indo)
Prekuel: Pacific Rim (2013)
Sutradara: Steven S. DeKnight
Studio: Universal Pictures
Durasi: 1 jam 51 men.
Genre: Action, Adventure, Sci-Fi.
Rating: R(13+) Remaja

Jake Pentecost (John Boyega) dahulunya adalah seorang pilot Jaeger yang menjanjikan, ayahnya merupakan seorang pahlawan yang berkorban untuk kemenangan umat manusia melawan "Kaiju" yang mengerikan. Namun kini sejak ia meninggalkan pelatihannya, Jake bukanlah siapa-siapa, ia hanyalah sekedar pemberontak yang hidup dalam dunia kriminal.Tetapi ketika ancaman yang lebih mengerikan datang, merobek kota-kota kita dan membuat dunia bertekuk lutut, ia diberi satu kesempatan terakhir oleh saudarinya, Mako Mori (Rinko Kikuchi) untuk menghormati warisan ayahnya.


Bersama seorang pilot berbakat Nate Lambert (Scott Eastwood) dan seorang pencipta Jeager Ilegal berusia 15 tahun, Amara (Cailee Spaeny), mereka bangkit untuk menjadi kekuatan pertahanan paling kuat yang pernah ada di bumi. Harapan mereka kini adalah bersatu bersama dalam melindungi bumi melawan segala bentuk kekuatan yang akan menyebabkan kepunahan umat manusia. 

Review Singkat

[AWAS SPOILER] - Setelah menonton 'Pacific Rim: Uprising' membuat pandangan admin tentang film sekuel tak akan pernah menjadi lebih baik dari seri original terbukti kembali. Seperti kata orang-orang, esensi film tentang robot raksasa melawan monster mendapatkan porsi yang lebih sedikit dari sebelumnya. Meski diperlihatkan mengenai evolusi baru bagi para Kaiju tetap saja belum dapat memuaskan para penonton. Drama pembuka juga agak membosankan, terlalu lama dan bertele-tele menurut admin sih. Ceritanya juga masuk ke kategori biasa saja bahkan terasa kurang. Selain Tian Jing (Liwen Shao) pemilihan para cast untuk karakter-karakter baru pada sekuel ini terasa kurang juga bagi admin, apalagi John Boyega, sreg sedikitpun untuk dia sebenarnya tidak ada, wajahnya terlalu membosankan mungkin untuk film-film seperti ini. Belum lagi beberapa karakter yang cuman terlihat sekilas namun diperlihatkan seolah-olah dia itu orang penting, contoh Jules Reyes (Adria Arjona).

Tetapi dari semua itu, masih ada yang menarik dari film ini. Selain para Jeager baru ataupun pertarungan yang menghancurkan kota dengan CGI yang mengagumkan dan membuat eyegasm, kita dapat ambil contoh lain seperti pertarungan antar Jeager, sesuatu yang segar ini menjadi hiburan yang sedikit cukup untuk mengobati akan cerita yang bikin ngantuk tadi, terlebih pada saat pertarungan di Siberia itu, koreografinya meski pas-pasan karena yah mereka itu robot namun cukup memanjakan mata. Adapula hal baru yang menghibur lain adalah pergabungan para Kaiju menjadi Kaiju baru dengan sosok yang lebih besar, jarang ada yang seperti ini, biasanya robot yang bergabung yang sering ditemuin, dan ini, malah monsternya yang bergabung. Yap, selain hal-hal baru yang memiliki porsi tidak banyak tersebut, tidak ada hal lain yang menghibur dari film ini. Sekian.

Kesimpulan

Layak atau tidaknya ditonton, bagi admin film ini masih layak, terlebih bagi kalian yang penggemar mecha ataupun tokusatsu. Film ini memberikan kita kesempatan untuk melihat aksi para robot dan monster-monster dalam balutan grafis yang jauh lebih baik, hahaha.

Okey, berikut penilaian kami untuk 'Pacific Rim: Uprising': Storyline (6.2), cast dan characters (5.8), cinematography (7.9), visual effect (8.9) dan sound editing (7.8). Dengan begitu rata-rata yang didapatkannya adalah sebesar 7.3. Nilai sebesar ini menandakan bahwa 'Pacific Rim: Uprising' adalah film yang menarik bagi kami, jadi jika kalian telah melihat di luar sana banyak yang menjelek-jelekkan film ini bukan berarti kalian harus mengurungkan niat untuk menontonnnya. Coba saja, dijamin menghibur kok!

Pacific Rim: Uprising (7.3)
⭐⭐⭐

(Bekaa/180718)

Comments