[Movie Review] Beauty and the Beast - Drama, Dongeng, Musik Bersatu Selaras Membuat Cerita yang Begitu Menarik

Foto: Disney Studio
Skor IMDB: 7.3/10
Audience Score: 81%
Penayangan: 17 Maret 2017 (Indonesia)
Sutradara: Bill Condon
Studio: Disney Studio
Durasi: 2j 9men.
Genre: Family, Fantasy, Musical
Rating: R(13+) Remaja

Film ini merupakan adaptasi dari film animasi Disney berjudul sama pada tahun 1991 yang merupakan adaptasi dari salah satu dongeng karya Jeanne-Marie Leprince de Beaumont. Bercerita tentang seorang gadis bernama Belle (Emma Watson) yang tinggal disebuah desa kecil di Perancis, Villeneuve. Belle merupakan seorang gadis periang, pemimpi dan sangat gemar membaca, namun karena hal-hal inilah yang membuat para warga di desanya menganggapnya seorang gadis yang aneh dan berbeda dari gadis-gadis kebanyakan. Dan iapun selalu menolak rayuan dari Gaston (Luke Evans) lelaki yang dianggap terbaik oleh kalangan gadis-gadis di desanya.



[SPOILER ALERT]
Pada suatu hari, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, ayah Belle, Maurice (Kevin Kline) yang sedang melakukan perjalanan dalam berdagang tersesat di suatu hutan dan mengharuskannya untuk berlindung dari hewan-hewan buas yang ada di dalamnya. Ia pun menemukan sebuah kastil misterius yang berada di tengah hutan tersebut, namun apa yang tak ia sangka bahwa kastil tersebut merupakan tempat tinggal dari sesosok makhluk menyeramkan dan berbagai benda-benda aneh lainnya. Karena memetik mawar yang ada di kastil tersebut tanpa izini, ia pun ditawan oleh sang pemilik kastil, Beast sang monster (Dan Stevens). 

Ketika Belle melihat kuda yag ditunggangi oleh ayahnya pulang tanpa ada yang mengendarai, iapun pergi mencari ayahnya dan menemukannya sedang terkurung dalam penjara kastil. Belle-pun mengajukan penawaran kepada Beast untuk menggantikan ayahnya yang ditawan, Beast sepakat akan hal itu.

Beast sendiri, pada awalnya merupakan seorang pangeran tampan yang hidup di tengah-tengah kemewahan namun memiliki hati yang dingin. Pada suatu malam saat diadakannya pesta dansa di kastil tersebut, datang seorang pengemis tua yang meminta berteduh di kastil tersebut, sebagai balasannya ia menawarkan setangkai mawar kepada sang pangeran. Namun sang pangeran tersebut menolaknya dan mengusirnya dari kastil, pada saat itulah sang pangeran menyadari bahwa yang ia usir tersebut adalah seorang penyihir jelita (Hattie Morahan), karena apa yang dilakukannya tadi, sang penyihirpun menyihir sang pangeran menjadi makhluk buruk rupa nan menyeramkan berikut para penghuni istana yang ikut dalam pesta tersebut dan menertawakannya menjadi perabotan-perabotan istana serta mengahapus ingatan semua orang yang mereka cintai.



Untuk menghilangkan kutukan tersebut sang pangeran diharuskan untuk mempelajari bagaimana cara mencintasi seseorang dan dicintai pula oleh orang tersebut sebelum kelopak bunga mawar pemberian sang penyihir tersebut gugur dan membuatnya beserta para isi istana berada dalam kutukan selama-lamanya.

Melihat kesempatan ini, para pelayan yang sudah diberubah wujud menjadi berbagai macam perabotan ini mulai mencoba untuk membuat Belle jatuh cinta terhadap majikan mereka, Beast. Belle-pun pada akhirnya mulai akrab dengan mereka, setelah hari berganti hari apa yang diharapkan oleh para perabotan ini-pun mulai mendapat cahaya mataharinya. Belle mulai akrab dengan Beast, dimulai dengan Beast yang mulai menyalamatkannya dari amukan para Serigala ketika Belle hendak kabur dari istana, hingga perubahan sikap Beast karena telah ditolong oleh Belle untuk menyembuhkan luka yang ia terima dari serangan para Serigala.

Pada akhirnya, Beast yang mulai jatuh cinta terhadap Belle, membebaskannya dari hukumannya, Belle diperbolehkan untuk pergi dari kastil tersebut jika ia menginginkannya. Dan saat itu pula dari salah satu cermin ajaib milik Beast, ia mengetahui bahwa ayahnya sedang dalam kesulitan, iapun dengan segera pergi menolongnya. Namun apa yang ia dapat justru kebalikannya, setelah warga desa mengetahui tentang Beast si monster, merekapun mencemoohnya dan mengurungnya bersama ayahnya sendiri, lalu berencana menuju kastil untuk membunuh makhluk tersebut sebelum ia mencelakakan mereka.

Beast yang telah putus asa dengan hidupnya hanya pasrah saat para penyerbu ini datang ke kastilnya. Namun hal tersebut berubah ketika dia mengetahui Belle telah kembali kepadanya dan tidak akan meninggalkannya kembali, iapun kembali memiliki harapan untuk tetap hidup dan ingin bersama Belle di masa yang akan datang. Dan di saat terakhir, Belle-pun membalas cinta yang diberikan Beast kepadanya meski pada saat tersebut Beast telah sekarat akibat luka-luka yang ia terima akibat penyerbuan warga tadi.

Sang penyihir yang mengetahui bahwa sang pangeran telah dapat mencintai dan dicintai, akhirnya mengangkat kutukan yang ia berikan kepada seisi kastil tersebut, sang pangeran beserta seluruh isi kastil kembali ke wujud manusianya. Pangeran yang sudah mengerti apa makna dari kasih sayang, kini hidup bahagia bersama Belle di sisinya beserta pelayan-pelayan yang selalu setia kepadanya.

Kelebihan:

Ditilik dari genre yang dibawakan, Beauty and The Beast merupakan film yang cukup sempurna dalam memenuhi ekspektasi penonton. Sebagai drama musikal, lagu-lagu yang diberikan pada film ini sangatlah menarik dan menghibur pastinya. Mulai dari pembawaan lagu serta koreografi yang diberikan membuat kita terkesima dengan apa yang kita tonton ini, suara-suara yang merdu dari para aktor dan aktrisnya memberikan kesan tersendiri dalam menikmati film ini. Untuk film keluarga-pun film ini merupakan salah satu yang terbaik, dengan berbagai macam latar negeri dongeng yang dibawanya dapat menghibur semua kalangan. 

Dari segi cerita, tidak terlalu banyak yang berubah dari versi aslinya dan masih menarik untuk diikuti, meskipun kita tahu bahwa pada akhirnya sang putri akan hidup bahagia bersama sang pangeran tampan selamanya. Hal tersebut bukan berarti mengurangi kenikmatan dari film ini, justru menambahkan sedikit bumbu dalam mencerna isi dari keseluruhan cerita yang ada. Latar belakang para tokohpun dibungkus dengan rapih sehingga terasa cocok dengan keseluruhan cerita yang ada.

Efek-efek visual yang ditampilkan pun tidak kalah apiknya. Perabotan-perabotan rumah tangga yang hidup dapat digambarkan dengan begitu realistis sehingga kesan aneh yang tergambar padanya menjadi berkurang. Dan terakhir, kehadiran salah satu aktor lagendaris pada film ini, Ian McKellen menjadi daya tarik tersendiri bagi film ini, begitu pula pameran utamanya.

Kekurangan:

Karena merupakan adaptasi dari sebuah kisah yang sudah umum diketahui oleh banyak orang, meski menarik, tetap saja bagi sebagian orang ini merupakan minus tersendiri bagi film Beauty and the Beast. Dan bagi sebagian orang, kehadiran karakter yang menyukai sesama jenis mungkin agak mengganggu terlebih karena ini merupakan film keluarga, namun begitu, untungnya adegan yang ditampilkan mengenainya sangat sedikit dan tidak terlalu harus dicemaskan apabila orang tua dapat dengan benar membimbing anaknya saat menonton film ini.

Kesimpulan:

Secara keseluruhan, film ini sangatlah menghibur terlebih dengan latar negeri dongengnya serta aktor dan aktris yang menjadi pameran dalam film tersebut. Berikut penilaian admin mengenai Beauty and the Beast: cerita dan alur (8.0), penokohan karakter (7.6), kualitas grafis dan gambar (8.4)  dan rata-rata yang diperolehnya adalah 8.0 sehingga layak dan kami rekomendasikan untuk ditonton sembari mengisi waktu luang anda.

Beauty and The Beast (8.0)
⭐⭐⭐

(Bekaa/230118)

Comments